Pintu 3 Waduk Saguling Dibuka, Dinding Bantaran Sungai yang Dekat Rumah Warag Ikut Tergerus
Warga yang terancam tidak mau mengungsi ke tenda darurat yang dibuat oleh BPBD Kabupaten Cianjur. Selain letaknya . . .
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Mata Lalan (42) tampak sayu. Maklum, sudah tiga hari terakhir sejak pintu pembuangan air gate 3 Waduk Saguling dibuka, dia tidak tidur nyeyak.
Bukan hanya karena sudah dua hari berada di rumah mertuanya untuk mengungsi, namun setiap malam dia begadang untuk memperhatikan kondisi air yang sebentar lagi akan menghanyutkan rumahnya.
Minggu (13/11/2016), garis polisi sudah terpasang di sekeliling rumahnya di RT01/10 Kampung Bantar Caringin, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi.
Jarak antara rumah dengan sungai yang terus-terusan membuat abrasi dinding sungai, tak sampai 1 meter dari halaman rumahnya, sementara, atap bagian kiri rumahnya sudah roboh sebab fondasinya hilang tergerus air.
"Dalam semalam saja, tanah yang terbawa arus sudah 10 meter. Saya tidak tidur, bersama warga lainnya terus memantau arus deras air," ujar Lalan di Bantar Caringin.
Di rumah yang sudah dikosongkan itu, Lalan tinggal bersama istri, Dewi Rusmini (30) dan ketiga anaknya, Euis (16), Nisrina (8) dan Janat Syarigah (4).
Lima meter dari rumah Lalan, rumah milik Ana (56) juga sudah dikosongkan. Ana dan sang istri, Narsah (50), Serta ketiga dari empat anaknya, Budi (35), Susi (13), dan Revan (5) juga mengungsi sejak dua hari terakhir.
"Saya mengungsi di rumah Edi (30) anak kedua saya di RT04. Tapi kalau siang saya di rumah ini, sambil melihat situasi air," ujar Ana di rumahnya.
Warga yang terancam tidak mau mengungsi ke tenda darurat yang dibuat oleh BPBD Kabupaten Cianjur. Selain letaknya sedikit jauh dengan waktu tempuh 20 menit berjalan kaki, kondisi tenda juga sempit.
Tenda kubah (dome) berwarna biru terpasang di Lapangan Voli di pinggir jalan menuju ke lokasi proyek PLTA Cisameung. Tampaknya, tenda hanya muat untuk 5-10 orang. Padahal, hingga Sabtu (12/11/2016) sudah 45 orang dari 12 keluarga yang mengungsi. (ram)