Mantan Bupati Sumedang Ade Irawan Tinggalkan Partai Demokrat
Keputusan pindah partai itu, diakui Ade, bukan karena ada masalah dengan Partai Demokrat, melainkan . . .
Penulis: Ichsan | Editor: Dedy Herdiana
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ichsan
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Masih ingat dengan mantan Bupati Sumedang, Ade Irawan?
Mantan bupati yang sempat terjerat hukum ini "lompat pagar" dari partai sebelumnya yakni Partai Demokrat ke Partai Golkar.
Di partai berlambang pohon beringin itu Ade bahkan diberi jabatan sebagai satu dari beberapa wakil ketua DPD I Partai Golkar Jabar.
Di partai yang identik berwarna kuning itu Ade, mendapat tanggung jawab untuk membina wilayah Kabupaten Sumedang.
Keputusan pindah partai itu, diakui Ade, bukan karena ada masalah dengan Partai Demokrat, melainkan murni sebagai pilihan politik pribadinya.
"Saya sudah berpamitan dengan Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan teman-teman di DPC Partai Demokrat Kota Cimahi. Itu saya lakukan untuk menjunjung tinggi etika politik dan menjaga hubungan baik. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus dan kader Partai Demokrat atas dukungannya selama ini," kata Ade, melalui sambungan telepon, Selasa (1/11/2016).
Ade mengatakan, pilihannya untuk berlabuh di Partai Golkar sudah dipertimbangkan masak-masak. Kebetulan mendiang ayahnya, kata Ade, adalah dedengkot Partai Golkar di Desa Kertamukti, Kabupaten Sumedang.
Hubungan emosional dengan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi dan beberapa tokoh Partai Golkar di Jawa Barat pun, diakui Ade sudah lama terjalin.
"Saya memiliki keyakinan, Partai Golkar Jabar dibawah nahkoda Kang Dedi Mulyadi, Insya Allah akan mampu melakukan perubahan dan kemajuan yang pesat serta menjadi daya tarik bagi masyarakat," kata Ade.
Meski hanya sebagai "sekrup" kecil dari mesin besar Partai Golkar, kata Ade, ia meyakini mampu memberikan kontribusi bagi kebesaran partai pimpinan Setya Novanto tersebut. (san)
