Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Wow! Fauzi Ahmad Mengaku Beruntung Pernah Menjadi Santri Dimas Kanjeng Taat Pribadi
DI tengah tersiarnya kabar korban-korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Fauzi Ahmad.....
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID --- Di tengah tersiarnya kabar korban-korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Fauzi Ahmad (45) warga Kampung Legok Desa Sukamahan Kecamatan Cianjur malah mengaku bersyukur pernah menjadi santri di Padepokan Dimas Kanjeng.
Menurutnya, selain mendapat pengalaman istimewa karena melihat langsung dengan mata kepala bagaimana sang Guru mengeluarkan uang, emas, berlian, arloji antik, keris, dan lainnya dari beragam benda yang dikehendakinya, Fauzi juga mengaku untung secara materil.
"Saya bergabung bulan Januari tahun 2013 dan mengundurkan diri pada bulan Mei di tahun yang sama. Pertama kali saya diajak teman ke Padepokan, sedang ada pertunjukkan mengeluarkan uang oleh Dimas Kanjeng, saya belum menjadi santri ketika itu, tetapi ribuan hadirin yang ada diberi uang tersebut. Saya sendiri dapat Rp 7 juta," ujar Fauzi di kediamannya di Desa Sukamanah, Rabu (5/10/2016).
Sepulangnya ke Cianjur dari pertemuan pertama itu, Fauzi lantas resmi menjadi santri dan terus merekrut 18 warga Cianjur untuk ikut. Satu orang calon santri harus membayar Rp 2,5 juta sebagai mahar.
"Waktu itu terkumpul uang Rp 36 juta dan saya serahkan ke Padepokan. Tetapi Dimas Kanjeng bilang, kalau yang ragu untuk ikut di padepokan silakan mengundurkan diri," ujarnya.
Lima bulan bergabung, Fauzi kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari Padepokan. Yang membuatnya heran, uang mahar dikembalikan lagi bahkan jumlahnya dilebihkan menjadi Rp 50 juta.
"Kalau diingat-ingat, saya dan santri lainnya yang mengundurkan diri merasa diuntungkan secara materi," ujarnya seraya menunjukan kuitansi pengembalian uang mahar ke 18 orang yang direkrutnya. (*)