Kartu BPJS Kesehatan Palsu
BREAKING NEWS: Kartu BPJS Kesehatan Palsu Beredar di Bandung Barat, Warga Kesulitan saat Berobat
Untuk buat kartu BPJS itu warga bayar Rp 100 ribu per orang. Sekali bayar kartu itu berlaku selama 2 tahun tanpa membayar premi
PADALARANG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu beredar di tengah masyarakat Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB). Diduga terdapat 230 warga sebagai pemegang kartu BPJS palsu yang tersebar di 23 RW.
Hal tersebut diketahui setelah salah seorang warga bernama Budiyanto (36) warga RT 3/8 Kampung Simpang Desa Kertajaya, tidak bisa menggunakan kartu BPJS tersebut saat hendak berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi.
Menurut Ketua RT 03 Ade Rohman, dirinya mengaku heran saat warganya yang sakit tidak bisa menggunakan kartu BPJS Kesehatan tersebut. Pasalnya, kartu BPJS yang dimiliki Budiyanto tidak terdaftar saat digunakan di RSUD kemarin. Padahal warganya tesebut sebelumnya terdaftar pemilik kartu BPJS kelas 3 yang baru dibuat secara kolektif oleh oknum yang mengaku relawan kesehatan di Desa Kertajaya 8 bulan yang lalu.
"Untuk buat kartu BPJS itu warga bayar Rp 100 ribu per orang. Sekali bayar kartu itu berlaku selama 2 tahun tanpa membayar premi bulanan. Tapi saat mau digunakan oleh pak Budiyanto yang terkena penyakit Meningitis, ternyata kartu BPJS itu tidak bisa digunakan karena pak Budiyanto tidak terdaftar sebagai peserta BPJS," tutur Ade Jum'at (22/7).
Berdasarkan penuturan relawan kesehatan Desa itu, lanjut dia, pembuatan kartu BPJS secara kolektif itu merupakan program subsidi dari sebuah lembaga khusus bagi warga tidak mampu. Namun, setiap RW hanya mendapatkan jatah 8-10 orang untuk didaftartkan menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Uang pendaftaranya dulu di kumpulkan di Bendahara Desa. Setiap RW rata-rata mendaftarkan 10 orang. Semuanya ada 23 RW di Desa Kertajaya. Artinya ada 230 orang warga Desa Kertajaya yang kemungkinan mendapatkan kartu BPJS palsu," ujarnya.
Selain Budiyanto, kata Ade, warga di RW lain pun mengeluhkan hal yang sama. Saat kartu BPJS kesehatan itu hendak di gunakan untuk pengobatan di Puskesmas Padalarang, ternyata nasibnya sama tidak bisa digunakan. "Bukan hanya Budiyanto, banyak warga lain yang mengeluhkan kartu BPJS tersebut tidak bisa digunakan," ujarnya. (aa)