Idulfitri 1437 H
Suara Takbir Saling Bersahutan di Cikondang
Gema takbir saling bersahut-sahutan dari tiap pengeras suara yang berada di tiap masjid dan surau yang berada kampung adat Cikondang
Laporan Cipta Permana
PANGALENGAN, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Suara gema takbir saling bersahut-sahutan dari tiap pengeras suara yang berada di tiap masjid dan surau yang berada kampung adat Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Takbir terus dikumandangkan seolah mengantar kepergian bulan Ramadan dan menyambut datangnya Syawal sebagai bulan pengganti yang akan diperingati oleh umat Islam sebagai idulfitri.
Selain melalui pengeras suara takbir juga terdengar samar dari kejauhan, seiring dengan jalannya waktu suara takbir perlahan semakin kencang tatkala sebuah mobil dengan bak terbuka membawa rombongan takbir keliling mulai bergerak melintasi setiap rumah warga yang berada di Kampung Cikondang.
Riuh dan ramainya nya suara benda-benda yang dipukul secara bersamaan menjadikan suasana takbir yang ramai dan meriah. Dengan berbekal peralatan seadanya seperti galon air mineral, jirigen, ember dan juga botol bekas sirup yang terus dipukul hingga nyaring, bersahutan dengan suara bedug yang tidak kalah meriah dipukul secara berirama oleh seorang peserta takbir keliling dari atas mobil.
Ramainya rombongan takbir keliling dan takbir yang terus berkumandang dari atas mobil membuat sebagian warga yang berada didalam rumah berlarian keluar rumah hingga kejalan untuk melihat iring-iringan takbir keliling seraya mengumbandangkan takbir bersama dengan peserta rombongan takbir keliling yang melintas di kawasan tersebut.
Gema takbir tahmid dan tahlil dikumandangkan oleh seorang anak kecil dari atas mobil dan ikuti oleh peserta takbir keliling lainya yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan para orang tua.
Dinginnya suhu Cikondang di malam hari tidak menyurutkan semangat para peserta takbir keliling, hal sebaliknya terjadi setiap kali takbir dikumandangkan oleh peserta takbir keliling, suasana dingin yang awalnya menusuk ke dasar kulit, berubah menjadi hangat karena terbawa oleh semangat peserta takbiran yang tidak hentinya terus menyuarakan takbir.
Takbir keliling yang dilakukan oleh masyakat Cikondang, Desa Lamajang ini memiliki rute keliling yang tidak terlalu jauh, yakni hanya mengelilingi ruas Jalan Desa Cikondang, kemudian ke Cikalong menuju Jalan Raya Pangalengan dan kembali lagi ke Jalan Desa Cikondang. Meskipun dengan rute yang relatif dekat namun antusias masyarakat terhadap takbir keliling ini sangat besar terbukti dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 20 orang.
"Takbir keliling ini merupakan kegiatan rutinan di Desa Cikondang, Lamajang, setiap kali menyambut lebaran. Biasanya takbir keliling selalu disertai oleh pawai obor yang dibawa oleh peserta, tapi untuk kali ini sepertinya tidak ada, jadi hanya takbiran saja tanpa jeda," ujar Ano Irawanto, salah seorang tokoh masyarakat di Kampung Cikondang yang ditemui dirumahnya, Selasa (5/7/2016). (*)