Narkoba

Penikmat Ganja di Jabar Mulai Kalangan Atas Sampai Bawah

Cahyo menambahkan, peredaran ganja merupakan kejahatan teroganisir dan berjaringan.

Penulis: cis | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR / TEUKU M GUCI SYAIFUDIN
PEMUSNAHAN BARANG BUKTI -- Polda Jabar melakukan pemusnahan barang bukti berupa ganja dan miras di halaman belakang Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (19/8/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Penikmat ganja di Jabar memang terbilang cukup banyak sehingga penyebaran ganja sitentis cukup diwaspadai. Hasil pengungkapan Polda Jabar terhadap peredaran ganja cukup besar akhir-akhir ini.

Di antaranya gudang ganja di Kecamatan Baleendah yang menyimpan 200 kilogram ganja dan truk tronton yang berisi paket ganja dengan total berat 3,8 ton di Kabupaten Bogor.

"Sebetulnya seimbang dengan penyebaran sabu, tapi ganja ini para penggunanya mulai dari kalangan atas sampai bawah karena mudah didapat dan relatif murah. Sedangkan sabu mahal dan digunakan kalangan menengah ke atas," ujar Wakil Direktur Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jabar, AKBP Cahyo Hutomo, didampingi Kasubdit II, AKBP Nugroho Arianto di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Rabu (19/8/2015).

Cahyo menambahkan, peredaran ganja merupakan kejahatan teroganisir dan berjaringan. Banyak cara yang dilakukan bandar ganja mengedarkan barang haram miliknya, mulai dari transaksi secara langsung sampai dengan cara sistem tempel. Menurutnya, akhir-akhir ini pengedar narkoba banyak menggunakan sistem tempel.

"Kami terus melakukan pendalaman modus-modus penyebaran narkoba yang mereka lakukan. Metode tempel pun mereka selalu berubah-ubah sistemnya. Terkadang antara, kurir, pembeli, pemilik barang tidak saling kenal," ujar Cahyo.

Akhir-akhir ini pun berkembang, lanjut Cahyo, pengendali peredaran narkoba berada di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Pengendali ini kebanyakan gembong narkoba yang tertangkap sehingga masih menjalankan usahanya dengan berbagai cara.

"Kami sendiri mulai rutin melakukan razia bersama pihak lapas. Bahkan beberapa gembong sudah dimutasi ke sejumlah lapas sehingga jaringannya diputus. Di samping itu kami juga melakukan pemantauan terhadap gembong-gembong itu seiring pihak lapas menjamin di dalam lapas steril dari transaksi narkoba," ujar Cahyo. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved