Smart Woman! Hati-hati Pakai Ekstensi Bulu Mata, Berisiko Infeksi

 TRIBUNJABAR.CO.ID  ---  Para ahli medis memeringatkan bahwa zat perekat yang digunakan untuk mengekstensi bulu mata dapat membawa risiko infeksi, reaksi alergi, dan bahkan menyebabkan bulu mata asli rontok.

Prosedur kecantikan populer yang melekatkan bulu mata palsu pada bulu mata asli agar terlihat lebih tebal ini menjadi subyek penyelidikan Consumer Reports.

Para dokter dalam laporan tersebut mengatakan, seperti dilansir Kompas.com, bahwa zat perekat yang digunakan oleh salon kecantikan untuk merekatkan bulu mata palsu mengandung formalin.

Zat ini dapat menjadi berbahaya karena banyak orang yang alergi terhadapnya.

Dr, Neda Shamie, seorang profesor ophthalmology di Doheny Eye Institute di Beverly Hills, California, Amerika Serikat mengatakan kepada ABC News, "Setiap paparan bahan kimia dapat membuat kornea (mata) rapuh atau rentan dan iritasi dan infeksi, bisa berbahaya.”

BACA: Tips Pemakaian Bulu Mata Palsu yang Aman Perhatikan Ini

BACA: Ngerii. . ! Gara-gara Pakai Bulu Mata Palsu, Gadis Ini Jadi Buta

"Tetapi bahkan jika seseorang tidak alergi terhadap formaldehida (formalin), ekstensi bulu mata dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai madarosis," jelas Philip R Rizzuto, MD, sekretaris komunikasi untuk American Academy of Ophthalmology.

"Kadang-kadang iritasi dari lem yang digunakan dapat menyebabkan wanita menggosok atau menarik bulu mata mereka," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa banyak dokter mata telah melaporkan naiknya jumlah pasien dengan masalah yang berkaitan dengan bulu mata ekstensi.

Consumer Reports memperingatkan bahwa ekstensi bulu mata juga dapat mejadi tempat tinggal kotoran dan bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Dan College of Optometrists di Inggris memperingatkan bahwa prosedur ekstensi bulu mata bahkan dapat menyebabkan kerontokan bulu mata secara permanen, seperti dilansir Daily Mail.

“Melakukan ekstensi bulu mata berulang kali dapat menyebabkan traksi alopecia, suatu kondisi di mana rambut rontok karena ketegangan yang berlebihan pada batang rambut. Akibatnya, hal ini dapat merusak folikel rambut, yang dapat memperlambat dan bahkan menghentikan produksi rambut," kata sebuah siaran pers.