Pembangunan Taman

Presiden Tiongkok Sangat Antusias Atas Rencana Emil Bikin Taman Asia Afrika

Menurut Emil, di taman Asia Afrika itu tidak hanya akan ada taman khusus Tiongkok,

Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN --- Warga berkesempatan mencoba berjalan-jalan dan bermain bola di atas rumput sintetis Taman Alun-Alun, Kota Bandung, Selasa (23/12). Proses pengerjaan taman tersebut masih dalam penyempurnaan sebelum diresmikan pada akhir tahun ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM


BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membangun taman Asia Afrika, di lahan yang ada di kawasan Jalan Kiaracondong, Kota Bandung.

Lahan tersebut, meski belum diberitahu secara pasti lokasi tepatnya, tapi kini sudah dikosongkan.

"Di taman Asia Afrika akan dibangun danau, di dalamnya dipasang tiang bendera seolah-olah muncul dari dalam air. Di sudut-sudutnya nanti ada taman kecil dari negara-negara Asia Afrika. Nah yang semangat mewujudkan sudut itu dari negeri Tiongkok," ujar Emil panggilan Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Horison, Rabu (15/4/2015).

(Baca Juga: Ada Taman Baru di Bandung, Namanya Taman Gesit)

Menurut Emil, di taman Asia Afrika itu tidak hanya akan ada taman khusus Tiongkok, namun juga negara-negara lainnya peserta KAA. Rencananya taman itu mulai dibangun tahun ini.

(Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Kita Piknik ke Taman Balai Kota, Kayak Apa Indahnya Ya?)

Emil menambahkan pihak Tiongkok sangat menginginkan untuk membuat taman Chou Enlai di Bandung karena Tiongkok sangat menghargai dan menyukai Bandung.

"Presiden Tiongkok paling antusias dan satu-satunya (pemimpin negara) yang mau menginap di Bandung. Saya senang meskipun perlu banyak pengkondisian keamanan," ujar Emil.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengecek persiapan Konferensi Asia Afrika (KAA) seperti makan obat. Dia melakukan kontrol pembangunan trotoar dan infrastruktur lainnya tiga kali sehari.

Emil optimistis perbaikan infrastruktur di Bandung selesai sebelum perayaan puncak peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60, 24 April.

"Proyek KAA kerjanya 24 jam, makanya saya cek pagi, sore, dan tengah malam. Coba wartawan datang jam 01.00 dini hari. Semua pekerjaan pasti selesai sebelum 24 April," ujar Emil.

Emil mengatakan, batu granit yang dipakai di Jalan Braga berbeda dengan proyek sebelumnya. Batu granit yang dipasang sebelumnya salah spesifikasi. Begitu juga granit di Jalan Cikapundung Timur, sangat bagus.

Batu bulat yang dipasang sepanjang Jalan Asia Afrika yang semula jumlahnya 109 yang akan ditulisi nama 109 kepala negara tamu KAA. Tapi jumlah itu ditambah menjadi 300 batu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved