Kasus Aniaya dan Arak Anggota Polisi

Sekelompok Pemuda Memukuli Polisi, Ini Pernyataan Ormas XTC

Pengurus XTC Indonesia, secara tegas menyayangkan terjadinya peristiwa pada Minggu, (15/3/2015) dini hari itu

Editor: Dedy Herdiana
sumsel.tribunnews.com
Ilustrasi keroyok. 

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Terkait pemberitaan anggota polisi Polres Cirebon yang dikeroyok dan diarak sekelompok pemuda bermotor yang marak di media cetak, elektronik dan online, Ormas XTC Indonesia Pusat mengeluarkan siaran pers.

Berikut isi siaran pers yang diterima Tribun Jabar, Jumat (20/3):

Pengurus XTC Indonesia, secara tegas menyayangkan terjadinya peristiwa pada Minggu, (15/3/2015) dini hari itu. XTC Indonesia pun meminta maaf, karena kejadian itu telah berdampak tidak baik bagi institusi kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kami sangat menghargai dan akan mematuhi proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu XTC juga menyebutkan hal yang perlu diluruskan dengan pemberitaan di berbagai media yang telah beredar luas di masyarakat, yang dirasakan sepihak tanpa ada konfirmasi kepada organisasi XTC. Menurutnya, kronologis kejadian peristiwa pemukulan terhadap anggota polisi itu terjadi ketika anggota XTC dengan sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya sedang beradu mulut. Sebenarnya, atas keributan tersebut, pihak XTC sudah ada yang berupaya untuk menenangkan dan melerai agar keributan tidak berlanjut.

Saat upaya peleraian sedang berlangsung, lanjut Sekjen Ormas XTC Indonesia Pusat, Muhammad Ichsan, tiba-tiba datang seorang pria mengaku anggota polisi. Dalam keadaan mabuk, orang yang mengaku anggota polisi itu langsung menyerang dengan memukul anggota XTC yang sedang melerai pertikaian.

Insiden pemukulan oleh orang yang mengaku polisi dalam kondisi mabuk itu, lanjutnya, menyulut emosi hingga akhirnya terjadi baku hantam dengan korban. Usai baku hantam, orang yang mengaku anggota polisi dalam kondisi mabuk itu, dimintai pertanggungjawaban atas tidakannya melakukan pemukulan pada korban. Bahkan sempat anggota kami meminta yang bersangkutan untuk memperlihatkan Kartu Tanda Anggota Polisi, namun yang bersangkutan tidak bisa memperlihatkannya.

Karena yang bersangkutan tidak bisa memperlihatkan KTA Kepolisian, maka kami berinisiatif untuk membawanya ke Kantor Polisi. Namun yang bersangkutan tidak mau dibawa ke kantor polisi dan meminta untuk menyelesaikan dengan pihak keluarga korban.

Karena yang bersangkutan tidak mau dibawa ke Kantor Polisi dan tidak bisa memperlihatkan KTA Kepolisian, maka kami menyimpulkan bahwa yang bersangkutan telah melakukan penipuan, dengan mengaku sebagai anggota kepolisian.

Kami pun berencana mengiring yang bersangkutan ke Kantor Polisi untuk dilaporkan atas satu tindak kejahatan penipuan dan pemukulan. Seperti halnya perlakukan terhadap seorang penjahat, kami pun melepaskan pakaian yang bersangkutan saat akan digiring ke kantor polisi. Yang bersangkutan tetap menolak bahkan sempat berontak dan meronta-ronta tidak mau di bawa ke kantor polisi, hingga akhirnya pria mabuk ini di bawa kerumah korban pemukulan yang merupakan sekretariat Ormas XTC Cirebon Kota.

Karena sudah tersulut emosi dan kesal terhadap pria mabuk yang diduga penipu ini, sejumlah anggota XTC terus memukulnya sampai di halaman rumah korban. Hingga akhirnya ada warga yang melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Tak lama berselang, kepolisian pun datang untuk membawa pria mabuk yang diduga menipu dengan mengaku sebagai anggota polisi itu.

Kronologis Pasca Kejadian

Pagi hari setelah kejadian pemukulan, ternyata kepolisian mangadakan pencarian terhadap angota XTC yang terlibat, termasuk korban yang dipukuli pria mabuk tersebut. Kepolisian pun berhasil membawa 5 Anggota XTC yakni Yuda, Yoga, Isan, Mbing dan saleh di depan Alfa Mart, Jalan  Aria Kemuning, Cirebon Kota.

Beberapa anggota dari Ormas XTC akhirnya menyerahkan saksi yang juga korban pemukulan sebanyak 2 orang yakni, Cepa Ardiansah dan M Alfianas untuk bersaksi atas insiden pemukulan tersebut. Untuk selanjutnya anggota Ormas XTC yang mengetahui insiden pemukulan itu, satu-persatu meyerahkan diri ke pihak kepolisian Cirebon kota untuk bersaksi.

Tidak ada satupun anggota Ormas XTC yang mengetahui insiden pemukulan yang melakukan perlawanan atau berusaha melarikan diri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved