Polres Garut Bakal Tertibkan Pertambangan Ilegal di Wilayah Kota Dodol, Kodim Pun Siap Bantu

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Polres Garut akan terus menertibkan sejumlah lokasi tambang penggalian pasir ilegal. Keberadaan galian pasir itu juga berpotensi menyebabkan bencana banjir dan longsor.

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, banyak warga yang resah terhadap aktivitas pertambangan yang terjadi di Gunung Guntur dan Warung Peuteuy. Padahal wilayah Tarogong Kaler tak boleh jadi lokasi pertambangan.

"Makanya kami akan terus pantau aktivitasnya. Apalagi ada laporan tentang kerusakan lingkungan," ucap Budi, Minggu (28/7/2019).

Kepolisian telah menurunkan tim untuk menindaklanjuti keberadaan galian pasir. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Garut untuk menertibkan aktivitas tambang pasir ilegal.

"Kami masih melakukan pendataan disejumlah titik galian C. Setelah didata akan jadi prioritas penertiban kami," katanya.

Menurut Budi, penertiban aktivitas tambang ilegal khususnya di Gunung Guntur akan melibatkan seluruh institusi termasuk TNI. Butuh kekuatan yang besar untuk menertibkan aktivitas tambang tersebut.

Ia menyampaikan, daerah yang ramai aktivitas tambang pasir di antaranya di Kecamatan Leles, Banyuresmi dan Tarogong Kaler. Pengawasan akan terus dilakukan agar tak berdampak negatif kepada masyarakat.

"Pengamanannya tidak bisa sendiri. Perlu bantuan semua pihak," katanya.

• Polsek Tarogong Kaler Hentikan Aktivitas Galian C, Kapolsek Langsung Turun Tangan saat Sidak

Melihat kondisi tersebut, jajaran Kodim 0611/Garut pun akan turut membantu upaya pengamanan jika dibutuhkan jajaran Polres Garut. T

Hal itu dikatakan Dandim 0611/Garut, Letkol Inf Asyraf Azis, termasuk dalam menindak aktivitas penambangan pasir ilegal.

Ia pun khawatir dengan aktivitas galian pasir yang sudah sangat jelas terlihat. Jangan sampai galian pasir menimbulkan konflik karena adanya pro dan kontra.

"Kami siap terjunkan anggota untuk membantu kepolisian. Terutama soal konflik sosial di sekitar lokasi galian," ucapnya. (firman wijaksana)