Pemprov Jabar akan Evaluasi Tingginya Pengangguran Lulusan SMK
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera memgkaji fenomena tingginya angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera memgkaji fenomena tingginya angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Diduga, kurikulum yang diajarkan di SMK sudah ketinggalan jika dibandingkan dengan kemajuan industri.
Gubernur yabg akrab disapa Emil ini mengatakan pihaknya meminta Dewan Pendidikan dalam 5 tahun ke depan meningkatkan indeks pendidikan Jawa Barat melalui sejumlah inovasi. Di antaranya mempercanggih SMK di Jabar.

“Yang terdekat adalah mengevaluasi SMK,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (17/7/2019).
• Ingin Genjot Produktivitas Pertanian, Pemprov Jabar Wacanakan Buka 27 SMK Pertanian Baru
Menurutnya secara statistik, SMK saat ini masih menjadi penyumbang pengangguran terbesar.
Hasil evaluasi yang digelar tahun ini nantinya akan diterapkan pada 2020.
“Apa ada sebagian yang dibubarkan, direposisi karena yang namanya SMK harus sesuai dengan arah ekonomi baru,” tuturnya.
• Siswa Baru di SMK Profita Kota Bandung Merasa Gembira dan Nyaman Ikuti MPLS
Saat ini, katanya, teknologi digital sudah masuk dalam semua lini. Hal ini berarti arah ekonomi ke depannya akan menuju perkembangan digitalisasi. Industri pun, katanya, sudah masuk Revolusi Industri 4.0.
Ridwan Kamil sendiri percaya Dewan Pendidikan Jabar yang baru dilantik mampu mengerjakan tugas tersebut.
“Dewan pendidikan ini secara tupoksi memberikan masukan nasehat kritisi di level tingkat 2 level provinsi dan ke menteri juga, tidak dibatasi hanya SMA SMK,” katanya. (Sam)