Musim Kemarau Debit Air PDAM Tirta Sukapura Menyusut, Manonjaya dan Indihiang Kena Imbasnya
Memasuki musim kemarau, debit air sumber baku PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya mulai berkurang.
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Memasuki musim kemarau, debit air sumber baku PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya mulai berkurang.
Direktur Umum PDAM Tirta Sukapura, Alie Imran menyebutkan penyusutan debit air sejauh ini sudah 20 persen.
Meski demikian, dia memastikan pasokan air bersih sampai saat ini masih berjalan normal.
"Pengaruhnya ada penjadwalan pendistribusian air di wilayah Manonjaya dan Indihiang. Wilayah lain masih normal," kata Alie Imran, Sabtu (6/7/2019).
Berdasarkan pengalamannya, jika kemarau terus berlanjut bahkan lebih dari 5 bulan maka penyusutan debit air bisa lebih parah.
"Bisa sampai 40 sampai 50 persen penurunan debit air. Otomatis ada pengurangan produksi," lanjutnya.
Untuk antisipasi saat penurunan debit air yang berimbas krisis air bersih, Ali Imran mengatakan pihaknya terus mengimbau agar pelanggan PDAM secara rutin menampung air di jam-jam minimum pemakaian.
• Gagal Menang di 5 Laga, Pelatih Persib Bandung Robert Rene Mulai Keluhkan Komposisi Pemain
Jam minimum pemakaian yang dimaksud Alie ialah dimana pemakaian air di luar jam-jam tertentu yang tidak pada saat pemakaian massal.
"Ada jam maksimum pemakaian pelanggan biasanya kan kalau pagi dari pukul 05.00 hingga pukul 07.00, kemudian kalau Siang dari Pukul 11.30 sampai pukul 14.00, lalu Sore dari pukul 17.00 sampai pukul 20.00," tuturnya.
"Nah kami imbau pelanggan bisa memanfaatkan di luar jadwal itu untuk menampung air," katanya.
• Kode Keras Roger Danuarta dan Cut Meyriska Mau Nikah, Menghitung Bersama, Teman Artis Minta Diundang