Enam Kakak Beradik di Cianjur Menderita Parkinson, Tubuhnya Bergetar dan Terancam Lumpuh
Kabupaten Cianjur, menderita penyakit Parkinson atau penyakit yang menyerang simpul saraf.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Hampir sembilan tahun lamanya, enam bersaudara di Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, menderita penyakit Parkinson atau penyakit yang menyerang simpul saraf.
Mereka tinggal satu rumah dan merupakan kakak beradik. Sehari-hari mereka diurus oleh dua orang kakaknya yang sehat dan tak terjangkit Parkinson. Mereka terlihat lemah dan hanya duduk serta terbaring di rumah panggung kayu tak jauh dari sawah.
Camat Kadupandak Yuda Azwar, mengatakan, enam kakak beradik tersebut sudah menderita Parkinson atau penyakit yang menyerang simpul saraf sejak 2010.
"Kabar sekeluarga menderita Parkinson sudah terjadi sejak 2010, kami sudah melakukan langkah medis dengan puskesmas, mereka sempat dirawat di RSUD Cianjur dan didiagnosis Parkinson," kata Yuda, Senin (17/6/2019).
Yuda mengatakan untuk penanganan keluarga tersebut pernah dirawat sebulan tahun 2010, diberi bantuan Pemda dan dewan. "Saat itu sudah memberi bantuan traktor yang disewakan, uang sewanya untuk menafkahi keluarga," katanya.
Camat mengatakan, awalnya kakak beradik keluarga tersebut berjumlah sembilan orang namun satu orang meninggal.
"Dari delapan orang kakak beradik yang sehat dua orang tinggal tak serumah, yang serumah itu enam orang," katanya.
• Kisah Orangtua Daftarkan PPDB Anaknya, Mulai Cuti Kerja hingga Pukul 06.00 Sudah Stand By di Sekolah
Menurutnya sudah lama petugas puskesmas secara rutin mengunjungi rumahnya dan sudah berjalan memberikan obat.
"Suka tremor atau badan bergetar, namun selama obat masuk bisa ditekan," katanya
Ia menduga penyakit yang menyerang simpul saraf itu terjadi karena faktor keturunan dan bukan kaki gajah.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Cianjur, Dr H Irvan Nur Fauzy MKes, mengatakan pada tahun 2010 keluarga tersebut selain sempat memeriksakan ke RSUD Cianjur juga pernah dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin.
"Upaya puskesmas melakukan kunjungan ke rumah, ada beberapa obat yang sedang dikonsumsi ada juga kartu sehat atas nama Salamah dan Rukiyah ada juga pemeriksaan oleh tenaga kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, untuk selanjutnya upaya puskesmas akan kembali merujuk ke rumah sakit.
Ia melihat dari laporan puskesmas dilihat dari sisi medis ada beberapa patah tulang yang diderita.