Masalah Menhub Budi Karya Berlanjut Setelah Terjebak di Kolong Bus, Ramai Desakan #PecatBudiKarya

Dalam sehari, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tertimpa sejumlah masalah. Mulai dari terjebak di kolong bus hingga desakan #PecatBudiKarya.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Kompas)
Pada hari yang sama, Menhub Budi Karya terjebak di kolong masjid hingga ramai desakan #PecatBudiKarya di Twitter. 

TRIBUNJABAR.ID - Dalam sehari, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tertimpa sejumlah masalah yang mencuri perhatian.

Selasa (7/5/2019), Menhub Budi Karya terjebak di kolong bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung.

Momen ini tertangkap kamera saat meninjau kelayakan bus untuk mudik lebaran 2019.

Mulanya, Budi Karya menghentikan bus Bandung - Merak.

Setelah itu, ia berbaring masuk ke dalam kolong bus bersama seorang pegutas Dishub Kota Bandung.

Setelah beberapa menit, Menhub pun tertimpa masalah.

Menhub Budi Karya masuk ke kolong bus lihat kondisi bus di Terminal Leuwipanjang.
Menhub Budi Karya masuk ke kolong bus lihat kondisi bus di Terminal Leuwipanjang. (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari)

Ia kesulitan keluar karena perutnya tersangkut di dalam bus.

Kemudian, Budi Karya pun mengempiskan perutnya agar bisa keluar.

Menteri Perhubungan Masuk ke Kolong Bus di Terminal Leuwipanjang Bandung

Dilansir dari Kompas, hal itu dilakukan atas permintaan dari orang-orang yang melihatnya terjebak di kolong bus.

Setelah keluar, pakaian putih yang yang dikenakannya terlihat kotor.

“Kami bersama Pak Wali Kota akan melakukan penertiban yang lebih intensif terhadap trayek bus, terhadap kesehatan bus, bahkan terhadap pengemudi juga,” katanya.

Pada hari yang sama, Menhub Budi Karya pun menjadi sorotan di media sosial.

Di jagat maya, ramai desakan #PecatBudiKarya.

Hingga berita ini diturunkan, #PecatBudiKarya trending nomor satu di Twitter.

Menhub Budi Karya Sumadi Sebut Jalur Kereta Api Cibatu-Garut Beroperasi Tahun 2020

Desakan agar Menhub Budi Karya dipecat ini dilampiaskan netizen akibat mahalnya tarif transportasi publik.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved