UNKP di Gedung Desa, Kepala SMPN 1 Bojongsoang Jamin Ujian Berjalan Kondusif dan Soal Tak Bocor
Meski digelar di GSG dan ruang rapat desa pihak sekolah SMPN 1 Bojongsoang menjamin UNKP berjalan kondusif dan tidak ada kebocoran soal
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, BOJONGSOANG - Meski digelar di Gedung Serba Guna (GSG) dan ruang rapat desa pihak sekolah SMPN 1 Bojongsoang menjamin Ujian Nasional berbasis Kertas Pensil (UNKP) ini tetap berjalan kondusif dan tidak ada kebocoran soal.
Menurut pantauan Tribun ruang GSG Desa Tegalluar ini disulap menjadi ruang ujian nasional bagi siswa SMPN 1 Bojongsoang.
Ruangan berukuran besar tersebut dibagi ke dalam 11 lokal yang masing-masing lokalnya mewakili 1 ruang kelas.
Setiap lokal ini berisi 20 kursi (tanpa meja) yang dipasang saling berdempetan karena harus menyesuaikan dengan besarnya ruangan tersebut.
Kursi-kursi peserta ujian ini dipasang tanpa adanya penyekat.
• 289 Siswa SMPN 1 Bojongsoang Terpaksa Ujian Nasional di Kantor Desa
Sementara sisanya empat lokal lagi berada di ruang rapat kantor desa yang berada di lantai dua gedung desa.
Di ruangan ini letak kursi peserta ujian tampak berjarak dan lebih leluasa tidak sepadat di GSG, meski sama tanpa penyekat juga.
"Kalau dibilang tidak nyaman pasti tidak akan nyaman, karena bukan di ruang kelas tapi di GSG. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan ini semua agar anak-anak tetap bisa mengikuti ujian nasional. Kalau harus susulan semuanya kan repot," tutur Kepala Sekolah SMPN 1 Bojongsoang Tono Prihartono di kantor desa, Selasa (23/4/2019).
Meski kursi peserta ujian saling berdempetan dan tidak ada meja, Tono menjamin tidak akan ada kejadian saling menyontek jawaban ujian.
Pasalnya soal ujian dibedakan dalam dua jenis paket, yakni soal paket A dan soal paket B. Jadi sudah dipastikan setiap sisi kanan dan kiri akan beda soal ujiannya.
"Kami juga menjamin tidak akan terjadi kebocoran soal. Karena soal ujian itu diambil setiap hari, per mata pelajaran. Jadi setiap pagi diambil ke Gugus 8 di SMPN 1 Ciparay tidak disimpan disini. Disana juga dijaga ketat oleh petugas piket siang dan malam," ungkapnya.
• UNBK di SMP Negeri 2 Bandung Digelar 1 Sesi dengan Peserta 320 Siswa
Tono mengaku selama dua tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Bojongsoang, ujian nasional di kantor desa adalah pengalaman pertamanya.
Meski sekolah mereka kerap terendam banjir tiap musim hujan, namun sebelumnya pelaksanaan ujian nasional ini tidak pernah terganggu oleh banjir.
"Meski seperti ini mudah-mudahan anak-anak tetap semangat mengikuti ujian. Bermotivasi tinggi serta mendapatkan hasil yang memuaskan nantinya," katanya.