Virus HIV Ternyata Bisa Digunakan Sembuhkan Penyakit "Bocah Gelembung"

Sebuah studi The New England Journal of Medicine mengumumkan bahwa virus HIV bisa digunakan untuk menyembukan bayi dengan penyakit “bocah gelembung”

Editor: Theofilus Richard
St. Jude Children’s Research Hospital / Peter Barta via Kompas.com
Gael (2) yang menjalani terapi gen baru untuk menyembuhkan SCID-X1 bersama dengan ibunya. 

TRIBUNJABAR.ID – Sebuah studi The New England Journal of Medicine mengumumkan bahwa virus HIV bisa digunakan untuk menyembukan bayi dengan penyakit “bocah gelembung”

Dilansir dari Kompas.com, sebanyak delapan bayi dengan penyakit “bocah gelembung” telah berhasil disembuhkan berkat terapi gen eksperimental yang melibatkan virus HIV.

Perlu untuk diketahui, penyakit “bocah gelembung” yang bernama resmi defisiensi imunitas kombinasi bersifat x-linked (SCID-X1) disebabkan oleh mutasi pada gen IL2RG yang penting bagi fungsi imun tubuh.

Memengaruhi satu di antara 50.000-100.000 bayi baru lahir, penyakit ini membuat penderitanya terlahir nyaris tanpa perlindungan imunitas sehingga mudah mengalami infeksi mematikan.

Sebetulnya, penyakit ini bisa disembuhkan dengan transplantasi sumsum tulang dari saudara yang cocok dalam protein sistem imun tertentu.

Internet of Things Bisa Dimanfaatkan Kader dan Tenaga Medis untuk Berantas Penyakit Menular

Sayangnya, hanya 20 persen pasien dengan penyakit ini yang memiliki donor demikian, sementara sumsum tulang dari donor yang bukan saudara biasanya tidak efektif dan memiliki risiko besar.

Salah satu contoh kasus SCID-X1 yang paling terkenal adalah David Vetter. Anak yang lahir pada 1971 ini menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam gelembung plastik.

Ketika akhirnya dia mendapatkan transplantasi sumsum tulang, Vetter meninggal tak lama kemudian pada usia 12 tahun.

Nah, terapi gen baru ini menjadi harapan baru untuk menyelesaikan masalah kekurangan donor yang cocok dan mencegah kasus David Vetter terulang kembali.

Para peneliti mengambil sumsum tulang dari pasien itu sendiri dan menggunakan virus HIV yang sudah dimodifikasi untuk memasukkan gen IL2RG yang benar ke dalam sel.

Sel-sel ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam rongga pada sumsum tulang yang sudah dibuat menggunakan obat kemoterapi.

Memang ada kekhawatiran terhadap terapi gen, yaitu kemungkinan sel-sel di sekitar gen yang baru berubah menjadi sel kanker.

Namun, para peneliti telah mengantisipasinya dengan turut memasukkan gen “insulator” yang memblokir aktivasi gen di sekitarnya.

Mengenal Istilah Genomik, dari Mempelajari Gen Manusia Hingga Mendeteksi Pencegahan Penyakit

Menurut para peneliti, terapi ini tampaknya berhasil. 16 bulan setelah menjalani terapi gen, seluruh pasien ditemukan mampu memproduksi sel imun yang tepat untuk melindungi diri mereka dari virus dan bakteri yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pasien-pasien ini juga bertumbuh dengan normal dan tidak menunjukkan adanya efek samping serius dari terapi tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved