Unisba Resmi Membuka Program Studi Profesi Insinyur Tahun Ini
Unisba resmi membuka program studi baru, yakni Program Profesi Insinyur (PSPPI) dengan jadwal perkuliahan pertama dilakukan pada September tahun ini.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Universitas Islam Bandung (Unisba) resmi membuka program studi baru, yakni Program Profesi Insinyur (PSPPI) dengan jadwal perkuliahan pertama dilakukan pada September tahun ini.
Menurut Wakil Rektor 1 Unisba, A Harits Nu’man, program profesi insinyur merupakan amanat UU Nomor 11 Tahun 2014, tentang Keinsinyuran. Dimana program ini merupakan kelanjutan sarjana teknik untuk peningkatan profesionalisme insinyur sebagai profesi yang andal dan berdaya saing.
Unisba sendiri, lanjutnya telah memiliki tiga prodi sarjana teknik, yaitu Teknik Pertambangan, Teknik Industri, dan Perencanaan Wilayah dan Kota atau Planologi.
"Pembukaan PSPPI berdasarkan pada mandat melalui surat nomor 714/C.C4/KL/2016 tanggal 11 April 2016. Ini merupakan suatu hal yang membanggakan, selain karena Unisba merupakan satu dari 40 perguruan tinggi di Indonesia yang dievaluasi untuk melaksanakan program profesi insinyur, tetapi juga sebab kami menerima mandat tersebut disaat usia Unisba yang telah menginjak 58 tahun setelah tiga tahun berproses," ujarnya di Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).
• Sejarah Gedung SDN 106 Ajitunggal Cijambe, 57 Tahun, Pernah Ambruk Akibat Banjir pada 1990-an
• Ratna Sarumpaet Keberatan Hadir di Konpers tentang Penganiayaan Dirinya oleh Prabowo Subianto
Nu'man menilai, profesi insyur ini sangat dibutuhkan oleh semua sarjana teknik. Agar, selain mendapat gelar kesarjanaan mereka bisa mendapat gelar profesi. Terlebih, Indonesia akan kedatangan tenaga kerja insinyur dari berbagai negara yang sudah mengantongi sertifikasi.
Selain itu di Jawa Barat, penerima mandat sebagai pelaksana program profesi insinyur ialah ITB, IPB, Unisba, dan Universitas Parahyangan. Namun dari keempatnya, baru tiga peguruan tinggi yang telah mendapat izin dan sudah resmi dibuka, dan hanya menyisakan Universitas Parahyangan.
"Di Indonesia dari 7.500 perguruan tinggi itu mungkin belum semuanya dapat sertifikasi profesi. Dengan adanya masyarakat ekonomi Asean, kita harus memproses ini lebih cepat, supaya tidak kalah bersaing. Itu saya kira kenapa kita concern mendirikan program profesi insinyur," ucapnya.
Secara institusi, kata dia, Unisba telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran program profesi insinyur ini. Nantinya, program ini ada program kuliah regulenya dan ada pengalamannya.
Setelah program ini dibuka, kata dia, nantinya Unisba ingin semua lulusan mahasiswa teknik Unisba mengikuti program profesi insinyur ini menjadi tambahan gelar. Jadi sekarang masih sarjana teknik nanti kalau sudah mengikuti program baru maka akan ditambah jadi insinyur.
• Korban Pengeroyokan di Dipatiukur Bandung Sempat Dilarikan ke RS, Ada 5 Luka, Ini Kondisi Terkininya
• Bos Charta Politika Yunarto Wijaya Terima Tantangan Pendukung Prabowo, Jokowi Kalah Pindah Negara
"Semua dosen teknik Unisba yang jumlahnya ada 70 orang nanti wajib mengikuti program profesi insinyur ini secara bertahap," katanya.
Sementara itu, Ketua PSPPI Unisba Aviasti menuturkan, program keinsinyuran ini bertujuan untuk memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi.
PSPPI mempunyai dua program, yaitu rekognisi pembelajaran lampau dan reguler.
Namun peserta tak bisa memilih sendiri program apa yang diikuti, sebab hal itu bergantung hasil penilaian pada masa pendaftaran. Terlebih program ini pun dapat diikuti oleh para sarjana teknik dengan minimal pengalaman kerja dua tahun.
Sehingga sarjana teknik yang baru lulus tak bisa langsung mengikuti program profesi insinyur ini.