Australia Tolak Selamatkan 3 Anak Yatim Piatu Anggota ISIS dari Suriah Tuai Tanggapan Sejumlah Pihak
Perdana Menteri Australia Scott Morrison merespon adanya permintaan untuk menyelamatkan tiga anak yatim piatu anggota Negara Islam Irak dan Suriah
TRIBUNJABAR.ID, CANBERRA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison merespon adanya permintaan untuk menyelamatkan tiga anak yatim piatu anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS).
Dikutip dari Kompas.com yang melansir The Independent Senin (1/4/2019), Morrison menolak upaya penyelamatan terhadap anak Khaled Sharrouf yang ditemukan di kamp pengungsi al-Hawl, Suriah.
"Saya tidak akan mengambil risiko mengirim warga Australia untuk bertaruh nyawa dalam berusaha menyelamatkan orang dari daerah berbahaya itu," ujar Morrison.
Namun ucapan PM berusia 50 tahun itu mendapat sanggahan dari pakar keamanan yang menyatakan Australia bisa dan harus memulangkan anak-anak dengan selamat.
• Ketua DPR Irak Desak Anggota ISIS Bayar Ganti Rugi Kerusakan, Termasuk Anggota dari Negara Lain
• Puluhan WNI Anggota ISIS Ingin Pulang, Termasuk Maryam Asal Bandung, Mereka Tinggal di Pengungsian
Sementara Mat Tinkler dari Save the Children Australia berkata, Canberra harus mengikuti langkah Perancis yang memulangkan lima anak yatim piatu dari Suriah.
"Kami seharusnya menyelamatkan anak-anak itu. Bukan malah menghukum mereka atas kejahatan yang dilakukan orangtua mereka," keluh Tinkler.
Sebelumnya dari kelima anak Sharrouf, hanya tiga yang diketahui selamat dan beradal di kamp pengungsi. Yakni Zaynab (17), Hoda (16), dan Humzeh (8).
Mereka selamat setelah kabur dari desa Baghouz yang mrupakan benteng terahir ISIS pertengahan Maret lalu.
Adapun Zaynab diketahui telah mempunyai dua anak, dan saat ini hamil anak ketiga.
Sang nenek Karen Nettleton kepada media lokal ABC mengaku dia begitu khawatir dengan keselamatan cucu-cucunya, terutama si sulung Zaynab yang tengah hamil.
"Usia kandungan Zaynab saat ini sudah mencapai 7,5 bulan. Dia kelihatannya sangat lelah," tutur Karen mengomentari kondisi si cucu.
• Sel Tidur ISIS Lakukan Balas Dendam, 7 Tentara SDF Tewas Dalam Serangan Menjelang Tengah Malam
Sharrouf yang lahir di Sydney kabur dari Australia dan bergabung bersama ISIS pada 2013 menggunakan paspor Lebanon milik kakaknya.
Dia mengejutkan dunia setahun kemudian ketika mengunggah foto yang memperlihatkan putra bungsunya Humzeh memegangi kepala prajurit Suriah yang sudah dipenggal.
Istri Sharrouf Tara Nettleton dan kelima anaknya menyusul Sharrouf ke Suriah pada 2014, di mana Tara meninggal akibat komplikasi setahun berselang.
Adapun Sharrouf dan dua putranya Abdullah (12) dan Zarqawi (11) terbunuh dalam serangan udara dekat Raqqa pada Agustus 2017.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Australia Tolak Selamatkan 3 Anak Yatim Piatu Anggota ISIS dari Suriah"
• Link Download Kisi-kisi Soal Matematika UNBK SMA 2019, Resmi dari BSNP Kemendikbud
• Kerap Disebut Cuma Pemulihan Fisik, Kini Dokter Persib Ungkap Cederanya Vizcarra hingga Soal Operasi
