Warga Berharap Jalan Stasiun Rancaekek yang Rusak Segera Diperbaiki
Kondisi Jalan Stasiun, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengalami kerusakan cukup parah dan banyak dikeluhkan warga.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kondisi Jalan Stasiun, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengalami kerusakan cukup parah dan banyak dikeluhkan warga.
Warga yang kerap membawa kendaraannya melalui jalan tersebut berharap, jalan yang merupakan salah satu akses menuju Jalan Raya Majalaya-Rancaekek ini, segera diperbaiki lantaran, sebagian jalan tersebut sudah dalam baik dilapisi material beton.
"Harus segera diperbaiki, masa itu rusak dibiarkan saja. Bagaimana kalau semakin parah," kata Rahmat Gunawan (28), warga sekitar Jalan Stasiun, Kamis (28/3/2019).
• Ada Lubang di Jalan Stasiun Rancaekek, Beberapa Pengendara Alami Kecelakaan
Pantauan Tribun Jabar, Kamis (28/3/2019) jalan tersebut tepatnya yang berada di sebelah utara Stasiun Rancaekek dan menyambung ke Jalan Raya Majalaya-Rancaekek.
Sepanjang kurang lebih 100 meter, Jalan Stasiun dipenuhi lubang-lubang cukup dalam, dua lubang besar di antaranya menyerupai kubangan dan memiliki kedalaman hingga 20 sentimeter.
Banyaknya lubang tersebut, membuat sejumlah pengendara yang melintas tampak berhati-hati, karena kondisi medan jalan dianggap membahayakan keselamatan, sehingga terpaksa menurunkan laju kecepatan kendaraan.
• Jalan Stasiun di Rancaekek Berlubang Seperti Kolam Ikan, Sudah Berlangsung 10 Tahun
Seusai hujan deras mengguyur, kondisi jalan tersebut kerap tergenang air dan berubah menjadi kolam-kolam kecil, hal itu menyulitkan pengendara terutama pengendara bermotor.
Rahmat menyebutkan, seluruh aspal yang melapisi dititik jalan rusak itu telah mengelupas dan hanya tersisa material pasir serta kerikil, sehingga membuat tidak nyaman saat berkendara.
"Tidak kaya jalan yang lain sudah bagus, ini sudah lama dibiarkan begitu saja," katanya.
• EKSKLUSIF - Tarif Jadi Kepala Depag Rp 500 Juta, Diduga Terjadi di Kanwil Kemenag Jawa Barat
• Peserta Liga Indonesia Termasuk Umuh Muchtar Minta Satgas Antimafia Bola Terus Eksis