Banyak Ditolak Masyarakat dan Elektabilitas Nol Koma, Ini Kata PSI
Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) menjadi partai politik baru yang paling banyak ditolak masyarakat. Hal itu tampak dari hasil survei Litbang Kompas
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) menjadi partai politik baru yang paling banyak ditolak masyarakat. Hal itu tampak dari hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 22 Februari-5 Maret 2019.
Survei itu menunjukkan responden yang resistan atau menolak PSI mencapai 5,6 persen.
Padahal elektabilitas PSI berdasarkan survei itu hanya 0,9 persen. Angka resistansi itu jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan tiga partai pendatang baru lainnya.
Partai Perindo misalnya, yang memiliki elektabilitas 1,5 persen, resistansinya 1,9 persen.
Kemudian Berkarya dengan elektabilitas 0,5 persen, resistansinya 1,3 persen. Selanjutnya, Garuda dengan elektabilitas 0,2 persen, resistansinya 0,9 persen.
• PSI dan 4 Parpol Baru Terancam Hanya Sampai 17 April, Ini Penjelasan Pakar Politik dan Pemerintahan
• PSI Eksis di Panggung Politik, Tapi Elektabilitas Nol Koma, Terancam Hanya Bertahan Sampai 17 April
Namun Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, menilai wajar apabila partainya mendapat resistansi dari sebagian masyarakat.
Menurut dia, penolakan itu merupakan sebuah konsekuensi logis dari sikap PSI yang menjunjung tinggi ideologi antikorupsi dan anti intoleransi.
Soal komitmen antikorupsi misalnya, PSI tak mengusung satu pun caleg mantan narapidana kasus korupsi.
Bahkan Raja Juli Antoni mengklaim PSI ikut mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum membuat aturan yang melarang parpol mencalonkan mantan koruptor.
"Jadi kami mendapat resistensi dari para koruptor atau orang-orang yang selama ini hidup dalam suasana yang korup," kata Raja Juli Antoni seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/3/2019).
Lalu mengenai komitmen anti intoleransi, menurut dia PSI berani menyatakan penolakan pada Perda Syariah dan praktik poligami.
Raja Juli Antoni menyebut sikap PSI tersebut membuat sejumlah kalangan tidak nyaman.
"Jadi justru angka (resistansi) itu menunjukkan posisi kami tampak bedanya kami dengan partai nasionalis yang lain," kata Raja Juli Antoni.
Mengenai elektabilitas PSI yang masih di angka 0,9 persen, menurut Raja Juli Antoni pihaknya akan terus bekerja keras di sisa masa kampanye ini.
Ia meyakini pada akhirnya PSI bisa melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen dan melenggang ke Senayan.