7 Fakta Isu Kiamat di Ponorogo, 52 Warga 'Hijrah' Hingga Isu Ramadhan Tahun Ini Ada Perang
Sebanyak 52 warga Watu Bonang, Ponorogo, memutuskan pindah ke sebuah pondok di Malang, Jawa Timur, gara-gara omongan Katium soal kiamat.
TRIBUNJABAR.ID - Sebanyak 52 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, memutuskan pindah ke sebuah pondok di Malang, Jawa Timur, gara-gra omongan Katium soal hari kiamat.
Berdasarkan keterangan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Katimun sering menggelar ceramah di rumahnya di Desa Watu Bonang.
Para tetangga mengatakan, hal itu dilakukan setelah dirinya merantau. Selain menyebarkan dunia akan segera kiamat, Katimun juga diketahui menjelaskan tentang kericuhan saat bulan Ramadhan.
Warga yang meyakini bahwa hari kiamat segera datang dalam waktu dekat juga membeli pedang seharaga Rp 1 juta untuk melindungi diri.
Berikut ini fakta lengkapnya dikutip dari laman kompas.com:
1. Penjelasan Bupati Ponorogo
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, alasan warganya pindah karena ada satu warga yang menyebarkan isu kiamat. "Dua bulan lalu, Katimun (warga Desa Watu Bonang) setelah pulang menimba ilmu datang dari rumah ke rumah memengaruhi warga dan menyebarkan ajaran tersebut," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/3/2019).
• Video Ceramah Kajian Hari Kiamat, Ustaz Abdul Somad, Ustaz Khalid Basalamah, dan Ustaz Adi Hidayat
Saat mendatangi rumah ke rumah, kata Ipong, disampaikan kepada warga kiamat sudah dekat. Untuk itu, jemaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal di akhirat atau dibawa dan disebarkan di pondok.
"Mereka juga sampaikan, kalau masuk ke jemaah ini, ketika dunia ini kiamat, mereka tidak ikut kiamat," kata Ipong.
2. Sebut Ramadhan tahun ini akan diwarnai kericuhan
Selain memberi informasi tentang kiamat, Katimun dan kelompoknya menyatakan Ramadhan yang akan datang akan ada huru-hara atau perang.
Untuk itu jemaah diminta membeli pedang kepada kiai seharga Rp 1 juta.
"Bila tidak membeli pedang, diminta menyiapkan senjata di rumah. Ini tidak masuk semua," kata Ipong. Sementara itu, sejak sebulan lalu 52 warga tersebut sudah pindah ke pondok yang berada di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. "Tak hanya pindah, rumahnya juga sudah dijual, tetapi ada yang belum laku," kata Ipong.
3. Viral di media sosial
Kabar 52 warga Ponorogo mengungsi ke Malang menjadi viral setelah sebuah akun atas nama Rizki Ahmad Ridho mengunggah informasi itu di Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP).