Dinas Pertanian Resmikan Desa Tani di Lembang, Bupati Aa Umbara: Nanti Terintegrasi dengan Desamart

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan meresmikan Desa Tani di Kampung Areng, Desa Cibodas

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Nandri Prilatama
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi saat membuka kegiatan grand launching desa tani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, dengan simbolis pemukulan gong, Rabu (13/3/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan meresmikan Desa Tani di Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Rabu (13/3/2019).

Hadir dalam kegiatan ini Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna bersama Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendi J.

Bupati KBB, Aa Umbara mengaku sangat mendukung adanya desa tani ini. Program desa tani yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa ini, kata Aa sangat menjadi inspirasi untuk para duafa agar dapat sejahtera di bidang pertanian.

"Desa tani ini tepat sekali diadakan di Lembang karena memang tempatnya. Semoga ke depan (desa tani) semakin berkembang terutama untuk warga masyarakat Bandung Barat," katanya di Lembang.

Untuk menyukseskan adanya desa tani ini, Aa juga menyebut dukungan pemerintah yang telah dilakukan salahsatunya dengan pemberian alat-alat pertanian, seperti traktor, bibit, hingga pupuk dengan tujuan para petani di KBB dapat maju bahkan bisa go Internasional.

"Kami juga ingin integrasikan desa tani ini dengan namanya desa mart yang nanti hasil pertaniannya pun bisa dijual di desa mart setiap desa masing-masing," ujarnya.

Henhen Herdiana Baru Pertama Kali Cetak Gol untuk Persib Bandung di Laga Resmi, Begini Komentarnya

Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian KBB, Ida Hamidah mengaku saat ini petani sudah tidak identik dengan hal yang tampak kotor melainkan saat ini petani sudah lebih modern bahkan millenial (di bawah 35 tahun). Dengan desa tani di Desa Cibodas ini, Ida berharap para petani ini miliki visi yang jelas dengan tidak lagi kepada pembudidayaan melainkan mesti sampai penjualan guna pendekatan pembangunan pertanian agrobisnis.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada pasar-pasar dan petani millenial ini juga bisa go Internasional dan menjadi kebanggaan kami untuk meningkatkan daya saing pasar dan ekspor," kata Ida.


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved