Target Bulog Tak Tercapai, TNI Minta Petani Tak Ragu Jual Gabah ke Bulog
Tim Sergap Mabes TNI AD yang berkunjung dan melakukan tatap muka dengan kelompok petani, meminta petani tak ragu menjual gabahnya ke Bulog.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR- Penyerapan gabah oleh Bulog di Cianjur belum mencapai target. Tingginya harga gabah di tingkat petani menjadi alasan pencapaian yang masih jauh dari target.
Ketua Tim Sergap Mabes TNI AD, Kolonel Infanteri Boni Christian Pardede, yang berkunjung dan melakukan tatap muka dengan kelompok petani, meminta agar petani tak ragu menjual gabahnya ke Bulog.
Ia mengatakan, Bulog merupakan lembaga penting yang mengawal pangan di Indonesia. Sudah seharusnya didukung semua pihak untuk ketersediaan logistik terutama masalah gabah.
"Hasil panen padi ini jangan ragu-ragu untuk dijual ke bulog, kami sampai saat ini hanya menerima beras dikarenakan kami tidak mempunyai pengilingan," ujarnya di gudang Bulog Cianjur, Jumat (8/3/2019).
Terlihat mendampingi acara tatap muka Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani.
• Persib Bandung Keok di 2 Laga Penting, Bobotoh Curhat ke Mario Gomez: Bah Persib Bubuk Bah
• Mobil yang Dinaiki Prabowo Subianto Jadi Sasaran Berfoto Warga Saat Terparkir di Dekat Masjid Raya
Katim Sergap TNI AD turun ke Kabupaten Cianjur didampingi Kolonel Inf Kosasih, Kolonel Inf Heldi Wira, dan disambut juga oleh Waka Bulog Sub Divre Cianjur Desi Asmati.
Waka Bulog Sub Divre Cianjur mengatakan, pola pelayanan publik dalam penerimaan gabah dari petani harus sesuai standar seperti kadar air harus standar khusus 14 persen. Lalu beras pecahnya 20 persen, serta menirnya 22 persen.
"Bulog mengambil beras medium dengan harga Rp 8.030 per kilogram, dan untuk premium seharga Rp 9.500 per kilogramnya. Mudah-mudahan panen dari para petani pada musim ini di Cianjur dapat dimasukan ke bulog seperti yang kami harapkan," katanya.
Desi mengatakan, saat ini target penyerapan gabah di Cianjur 12,630 ton. Sedangkan realisasinya baru tercapai 109 ton.
"Kendala belum tercapainya target penyerapan gabah, yaitu masih tingginya harga dari para petani," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/katim-sergap-mabes-tni.jpg)