Abate untuk Basmi Nyamuk DBD Gratis Ada di Puskesmas, Ikan Cupang Lebih Efektif daripada Fogging

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung Rita Verita Sri Hasniarty, mengimbau warga jika butuh abate untuk membasmi nyamuk

Penulis: Tiah SM | Editor: Ichsan
Pixabay.com
Nyamuk penyebab DBD. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung Rita Verita Sri Hasniarty, mengimbau warga jika butuh abate untuk membasmi nyamuk tinggal ambil saja di Puskesmas gratis.

"Abate tidak dijual, jika ada yang datang ke rumah menawarkan abate ditolak saja karena tidak diperjualbelikan," ujar Rita saat Acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (31/01/2019).

Rita mengatakan, di musim penghujan Pemkot Bandung mengajak masyarakat untuk meningkatkan lagi gerakan 1 rumah 1 jumantik (Juru Pemantau Jentik). Warga juga harus memaksimalkan Gerakan 3M plus yaitu menguras, mengubur dan menutup (3 M) plus-nya pakai lotion untuk mencegah demam berdarah.

"Demam berdarah itu disebabkan virus yang disebarkan nyamuk aedes aegypti, perkembangbiakan nyamuk jenis ini cukup tinggi di bulan Januari 2019 selama 30 hari sudah 224 jiwa terjangkit DBD," ujar Rita.

Rita mengingatkan, nyamuk demam berdarah aktif “mencari mangsa” pada pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 Oleh karenanya, anak-anak sangat rentan terkena gigitan nyamuk demam berdarah saat berada di sekolah.

“Penderita demam berdarah 40,48 persen dialami oleh anak usia sekolah,” kata Rita.

Enam Orang Jadi Tersangka Kasus Penipuan BMT Global Insani, Kerugian Capai Rp 77 Miliar

Upaya pencegahan di rumah, bisa dilakukan dengan beberapa hal seperti menyikat dinding bak mandi, memasang kelambu di tempat tidur, menanam pohon lavender bagi yang memiliki kebun atau menaruh jenis ikan cupang bagi yang memiliki kolam ikan.

"Memelihara ikan cupang dan melakukan 3 M lebih efektif dibandingkan dengan fogging," ujar Rita.

Menurut Rita, saat ini warga lebih percaya dengan fogging membasmi nyamuk sehingga Dinas Kesehatan tetap melayani fogging dengan mengajukan surat permohonan fogging ke Puskesmas di wilayahnya masing-masing.


Rita mengatalan,.walau demam berdarah sudah mencapai 224 jiwa tapi belum termasuk kejadian luar biasa karena dibandingkan tahun sebelumnya jauh lebih banyak.

"Suatu kasus dinyatakan kejadian luar biasa jika kasusnya melonjak dua kali lipat di bulan yang sama tahun sebelumnya," ujar Rita.

Rita mengatakan tahun 2018 kasus DBD mencapai 2.826 kasus mengalami lonjakan cukup tinggi bila di bandingkan dengan kasus serupa di Tahun 2017 dengan 1.786 kejadian.

Kasus DBD tahun 2018, sekitar 37,1 persen atau 1.144 kasus menyerang anak-anak usia 4-15 tahun atau usia sekolah

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved