Kisah Inspiratif

Kisah Komunitas Mataharikecil, Wadahnya Relawan Muda Bandung Bantu Pendidikan Warga Tak Mampu

Komunitas Matcil merupakan wadah bagi relawan guru yang tidak bergaji. Tugas relawan di antaranya untuk berbagi dan membantu dari segi pendidikan

Penulis: Ery Chandra | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Ery Chandra
Komunitas Mataharikecil mengajar di SMP Terbuka Firdaus, di Kota Bandung, Rabu (23/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - "Komunitas Mataharikecil" atau disingkat Matcil, begitu komunitas ini menamakan diri mereka. Sekilas, nama tersebut tidak identik dengan dunia pendidikan.

Namun jangan keliru, Komunitas Matcil merupakan wadah bagi relawan guru yang tidak bergaji.

Tugas relawan di antaranya untuk berbagi dan membantu dari segi pendidikan di Kota Bandung.

Matcil yang bergerak merupakan mayoritas adalah anak-anak muda. Dari kalangan mahasiswa berbagai universitas negeri maupun swasta yang berada di Kota Bandung.

Terutama bertujuan kepada anak-anak yang  memiliki keterbatasan dalam memperoleh pengetahuan yang sifatnya selalu berkembang.

Founder Komunitas Mataharikecil, Yasser Muhammad Syaiful (24) menceritakan bersama beberapa rekan-rekannya komunitas ini bermula dari kegiatan Karang Taruna Kompleks Gading Regency Seokarno Hatta Kota Bandung.

"Waktu itu kebetulan saya menjabat sebagai Ketua Karang Taruna 2015 di Gading Regency. Ada warga setempat meminta bantuan agar membuat sekolah di masjid.

Membandingkan Belanja Pemain Persib Bandung di Liga 1 2017-2018 dan Liga 1 2019, Apa Kata Supriono?

Ada 14 anak yang kami ajar awalnya. Ditambah beberapa orang tua yang sudah pensiun," ujar Yasser, kepada Tribun Jabar, di SMP Terbuka Firdaus, Jalan Paralayang Nomor 2, Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (23/1/2019).

Yasser menceritakan satu bulan berjalan karena faktor berbagai kegiatan relawan guru yang tersisa hanya empat orang. Hampir terancam ditutup aktivitas belajar mengajar tersebut.

Setelah itu, daripada berhenti, mereka tercetus ide agar membuat nama.

Dipilihlah "Mataharikecil". Menurutnya, nama matahari dipilih karena sebagai sumber energi dan bermanfaat.

"Karena kami memulai sesuatu yang bermanfaat dan besar tapi bermula dari kecil. Empat orang pemuda awalnya kerja sama dengan SMP Terbuka Firdaus dan SMP N 8," katanya seraya menceritakan filosofis nama Matcil tersebut.

Yasser mengatakan Matcil menyakini bahwa pendidikan bisa menjadi "multi player effect".

Ketika murid-murid lulus bisa membentuk karakter pada anak-anak tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved