Jalan di Bantaran Sungai Citarik yang Ambles Sempat Ditutup Warga, Tapi Sopir Mobil Nekat Terobos
Jalan di bantaran yang ambles sempat ditutup warga, tapi sopir mobil tetap nekat menerobos.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Kampung Curug Candung, Desa Haurpugur, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengatakan ruas jalan sekitar bantaran yang ambles sering mengalami getaran saat dilintasi oleh kendaraan roda empat.
Menurut pantauan Tribun Jabar, Jumat (18/1/2019), tanah bantaran sungai yang mengalami ambles sepanjang 50 meter, berkedalaman satu meter, dan hanya berjarak 50 meter dari permukiman warga.
Akibat amblesnya tanah di bantaran Sungai Citarik itu, jalan beton di Kampung Candung tampak terlihat mengapung bila dilihat dari arah Desa Sangiang yang berada diseberang Desa Haurpugur.
"Saya, kan, berkebun di sisi sungai, kalau ada mobil lewat suka kerasa getarannya. Terus tanahnya juga itu suka terkikis," kata Ali (45), warga Kampung Curug Candung, Jumat (18/1/2019).
Ali menambahkan, beberapa waktu lalu warga mencoba melakukan blokade menggunakan kayu dan tumpukan tanah di sekitar lokasi tanah ambles agar tidak dilintasi oleh kendaraan roda empat, tapi hal tersebut tidak berlangsung lama.

Ia menambahkan, para sopir kendaraan nekat menerobos, karena alasan enggan memutarbalik kendaraan, sehingga dibiarkan oleh warga sekitar.
"Ditutup, kan sengaja, biar tidak terjadi apa-apa atau semakin parah," katanya.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Jabar, amblesnya tanah bantaran tersebut mulai terjadi sejak dua bulan lalu atau saat memasuki awal musim penghujan.
Pada saat terjadi amblesan, panjang amblesan hanya sepanjang dua meter, tapi saat ini semakin parah hingga 50 meter.
• Resah Karena Tanah Bantaran Sungai Citarik Ambles, Warga Beberapa Kali Lakukan Upaya Ini