Di Kota Bekasi, Masih Ada 329 Hektare Kawasan Kumuh

Seluas 329 hektare wilayah Kota Bekasi masih tergolong kawasan kumuh yang tersebar di 56 kelurahan.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Ilustrasi Kawasan Kumuh- Warga berjalan di dekat kali yang dipenuhi sampah di Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PemerintaPemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019. 

TRIBUNJABAR.ID, BEKASI- Seluas 329 hektare wilayah Kota Bekasi masih tergolong kawasan kumuh yang tersebar di 56 kelurahan.

Wilayah tersebut masuk kategori kawasan kumuh, antara lain karena sanitasinya buruk, penataan jalan tidak rapi, dan rumah tidak layak huni.

Data itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi Dadang Ginanjar.

"Tahun 2016 itu kita pemetaan daerah yang kumuh ketemu lah 443 hektare, sekarang masih ada 329 hektare yang kumuh ini akan terus kita tekan," kata Dadang saat ditemui di Kantor Disperkimtan Kota Bekasi, Rabu (16/1/2019).

Dadang menambahkan, pihaknya mengalokasikan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) sebesar Rp 1,5 miliar hingga Rp 3 miliar per kelurahan untuk menata kawasan kumuh.

Jumlah itu tergantung seberapa luas kawasan kumuh yang berada di suatu kelurahan.

Pasirmuncang Jadi Kampung Tertib Lalu Lintas di Garut, Warga Bisa Tegur Pengendara Tanpa Helm

Ini Penjelasan Mendagri Tjahjo Kumolo Soal Dirinya Disebut Minta Bupati Bekasi Bantu Proyek Meikarta

"Untuk rumah tidak layak huni kita kasih Rp 17 sampai Rp 20 juta per rumah. Penggunaannya itu kita kontrol agar tidak disalahgunakan," ujar Dadang.

Dana per kelurahan itu diperuntukkan memperbaiki sanitasi, merapikan jalan, menata saluran air, menata rumah yang tidak layak huni, membuat vertical garden, dan lainnya.

Dadang mengatakan kerap mendapat kendala saat akan menata sejumlah kawasan kumuh. Kendala itu seperti masyarakat yang tidak percaya dengan penataan yang dilakukan Pemkot Bekasi.

"Kadang kawasan yang mau kita benahi itu kan dengan melibatkan masyarakat. Kadang masyarakatnya enggak yakin. Mereka harus diperlihatkan dulu bukti suksesnya supaya mereka mau dibenahi. Saat sudah yakin akhirnya mereka ikut ngecat, dan lain-lain," kata Dadang.

Dia pun berharap masyarakat bisa menjaga lingkungan kawasan yang sudah ditata. Pihaknya juga akan terus memantau agar kawasan yang sudah tertata bisa terjaga. (Dean Pahrevi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "329 Hektar Wilayah di Kota Bekasi Tergolong Kumuh"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved