Warga Kampung Rancasepat Kumpulkan Puing Bangunan di Lahan Proyek Kereta Cepat Bandung - Jakarta
Warga Kampung Rancasepat masih mengumpulkan puing bangunan di kawasan yang akan dibangun menjadi trase dan stasiun kereta cepat Jakarta - Bandung
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Kampung Rancasepat, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, masih mengumpulkan puing-puing bangunan di atas tanah yang akan dibangun menjadi trase dan stasiun kereta cepat Jakarta - Bandung.
Pantauan Tribun Jabar, Minggu (9/12/2018), warga Kampung Rancasepat yang terdampak proyek tersebut, memunguti beberapa sisa bangunan, di antaranya kayu, besi, papan triplek, dan batu bata dinding bangunan.
Warga Kampung Rancasepat, Rido (75), mengatakan, pengumpulan puing - puing bangunan ia lakukan sejak empat bulan terakhir atau saat dilakukan pembayaran ganti rugi oleh pemerintah kepada warga terdampak proyek kereta cepat kereta Bandung - Jakarta.
"Barang-barang itu kelihatannya masih bisa dipakai, sayang kalau dibiarkan begitu saja," kata Rido di Kampung Rancasepat, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Minggu (9/12/2018).
Nantinya, puing-puing bangunan yang berhasil dikumpulkan oleh pemilik sebelumnya, akan dipergunakan untuk membangun kembali rumah di lokasi baru atau dijual kepada para pengepul barang bekas.
• Sabil, Bek Persib Ini Akui Dapat Dua Tawaran Gabung dari Tim Lain di Liga 1
• Heboh Video Pasangan Kekasih Tanpa Busana Berpose di Atas Piramida Gaza, Pemerintah Mesir Selidiki
Untuk pecahan dinding yang telah digempur, kata Rido, nantinya akan dipergunakan sebagai bahan guna memadatkan tanah atau dikenal dengan istilah urug, dikarenakan di lahan selanjutnya, merupakan tanah gembur atau sawah.
"Lumayan, kalau harus beli mahal juga, lebih baik menggunakan yang ada saja," katanya.
Selain Rido, puluhan rumah lainnya di Kampung Rancasepat pun digusur untuk keperluan proyek pembangunan kereta cepat Bandung - Jakarta dan masih terlihat mengumpulkan sisa bangunan.
 
Tidak hanya Desa Rancaekek Kulon, beberapa desa di Kabupaten Bandung pun terdampak proyek tersebut, yaitu, Desa Rancaekek Wetan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Cileunyi Kulon dan Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi.
Berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bandung, dalan proyek tersebut terdapat 785 bidang tanah yang dibebaskan dan total anggaran lebih dari 586 milyar pada tahap pertama.
"Sebagian sudah menerima ganti rugi, mudah - mudahan Desember ini semuanya selesai," kata Kepala BPN Kabupaten Bandung, Atet Gandjar Muslihat, saat dihubungi.


:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bupati-bandung-bicara-banjir.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Wakil-Wali-Kota-Bandung-Erwin-saat-menyampaikan-sambutan-dalam.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gubernur-Jabar-Dedi-Mulyadi-memberikan-keterangan-kepada-wartawan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Bus-Rapid-Transit-Metro-Trans-Jabar-di-halte.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/20251029_GANI_Bank_BJB_02.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/20251029_GANI_Bakmi_Festival_06.jpg)