Ini Kronologis Banjir Akibat Meledaknya Pipa Transmisi PDAM Tirtawening yang Disebut Mirip Tsunami
Tiga jam setelah kejadian, air dari saluran transmisi yang meledak itu, kemudian surut dan menyisakan lumpur setebal 10 sentimeter.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Akibat meledaknya pipa transmisi cisangkuy baru milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, setidaknya, lima rumah mengalami kerusakan di Kampung Tarigu RT 1 RW 12, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung
Adam Anggara (28), salah seorang pemilik rumah di Kampung Tarigu yang terdampak ledakan pipa transmisi membeberkan, pada pukul 03.30 WIB, saat semua tengah terlelap, terdengar suara ledakan menyerupai bom.
Setelah terbangun, seluruh penghuni rumah merasakan kebingungan berasal darimana suara ledakan tersebut, sesat kemudian, air bertekanan keras masuk dari arah Jalan Raya Banjaran-Pangalengan.
Puisi Guruku yang Hebat untuk Peringati Hari Guru Nasional, Karya Siswa yang Juara Puisi se-Jabar https://t.co/aDcMnVBRJk via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 25, 2018
Di waktu yang bersamaan, penghuni rumah yang masih berada di lantai dasar rumah kemudian berlarian ke lantai dua untuk menyelamatkan diri.
Air yang bercampur dengan lumpur dengan ketinggian hingga 1,5 meter itu pun, kemudian meluluhlantakkan seluruh perabotan yang berada di dalam rumah.
"Saya lihat dari atas, barang-barang semua berantakan, terus pintu belakang juga jebol, padahal itu terkunci," kata Adam di lokasi kejadian, Minggu (25/11/2018).
Tiga jam setelah kejadian, air dari saluran transmisi yang meledak itu, kemudian surut dan menyisakan lumpur setebal 10 sentimeter.
• Banyak Penipuan Mengatasnamakan KPK, Masyarakat Diminta Berhati-hati
Saat tengah membersihkan bangunan rumah akibat terjangan banjir tersebut, penghuni rumah merasakan kaget, karena dinding tembok garasi, dinding bagian belakang, dan tembok pembatas ambruk.
"Apalagi tembok belakang, semua hancur tidak tersisa," katanya.
Akibat kejadian tersebut, kata Adam, ia mengalami kerugian hingga ratusan juta, karena beberapa dokumen penting, uang tunai, dan sejumlah peralatan rumah tangga rusak.
"Berharap ada biaya ganti rugi dari PDAM," katanya.
Yayat Sopandi (63), warga terdampak lainnya, mengatakan, akibat meledaknnya pipa transmisi tersebut, terjangan air pun menghancurkan tembok belakang dan kanopi rumah.
"Kanopi rusak karena tertimpa tembok belakang rumah atas (rumah Adam), sedangkan air hanya menggenangi bagian dapur saja," katanya.
Kendati begitu, kata Yayat, meledaknya pipa transmisi tersebut adalah murni bencana dan mengharapkan adanya perbaikan dari PDAM Tirtawening.
"Kenyamanan kami terganggu, tempat istirahat aterganggu, berharapperbaikan tidak lama," katanya.
• Pemilih yang Miliki Ganggunan Mental Tetap Dapat Mencoblos saat Pemilu, Ini Penjelasannya