Mahasiswa Unpad Ini Lebih Dulu Raih S2 di Jepang, Sebelum Kantongi S1 di Indonesia, Begini Ceritanya
Eqi Buana (23) mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Eqi Buana (23) mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini dalam proses studinya ada hal yang unik dan berbeda dari mahasiswa lainnya.
Eqi Buana mendapat gelar magister S2 di Jepang sebelum meraih gelar strata 1 (S1).
Menurut Eqi Buana, sebelum diwisuda S-1, Eqi telah menyelesaikan studi magister pada Kwansei Gakuin University (KGU) di Jepang.
"Saya lulus dan diwisuda (di KGU) bulan September 2018, baru di Unpad lulus tahun 2017 dan wisuda pada 9 November 2018," ujar Eqi Buana (23) saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (14/11/2018).
Eqi Buana pun menceritakan mendapat gelar magister (S2) melalui program fast track di KGU Jepang. Program ini memungkinkan mahasiswa sarjana di Unpad dapat mengambil studi lanjut di KGU tanpa menunggu lulus terlebih dahulu dan program ini satu bentuk kerja sama yang dijalin Unpad dengan KGU.
Pada 2016 Eqi Buana sudah mulai mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk program fast track ini. Berbagai persyaratan tersebut di antaranya, sertifikal TOEFL, surat kesehatan, transkrip akademik, hingga rekomendasi dari dosen di Unpad.
• Balas Cuitan Jokowi, Kaesang Pangarep Kembali Kena Bully Warganet
Eqi Buana mengambil program studi Applied Chemistry for Environment pada School of Science and Technology Graduate School of Science and Technology KGU, dan diselesaikan dengan waktu dua tahun.
Selain belajar di kelas, Eqi Buana juga melakukan riset dengan para dosen di KGU. Riset yang dijalankan terkait “Monitoring Rare Earth Element Pattern and Gd-speciation measure by HPLC-ICP-MS (high performance liquid chromatography-inductively coupled plasma-mass spectrometry)".
Kemudian Eqi melamar program fast track ini. Ia juga menilai, dengan mengikuti program ini setidaknya bisa memangkas waktu untuk menempuh studi Pascasarjana.
'Baju Kerja' Ridwan Kamil Geser Perhatian Masyarakat dari Jokowi, Murah tapi Keren https://t.co/2NgCr3sk5L via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 14, 2018
“Ketika saya melihat program fast track ini, saya merasa setidaknya bisa skip enam bulan hingga satu tahun. Ini saya lima tahun (kuliah di Unpad) bisa dapat dua gelar. Plus, (gelar Magisternya) dari luar (negeri) lagi,” ujar Eqi.
Selama mengikuti program fast track, biaya perkuliahan Eqi ditanggung penuh oleh KGU, sementara untuk biaya hidup, Eqi mendapat beasiswa dari Unpad.
"Semua biaya di sana ditanggung oleh pihak KGU dan dapat beasiswa juga dari Unpad," ujarnya.
Setelah berhasil mendapat dua gelar bersamaan, pria asal Bogor ini rencananya akan bekerja terlebih dulu.
Menpan RB Tegaskan Tak Ada Ujian Ulang CPNS 2018 Meski Banyak Peserta Tak Lolos https://t.co/J3jEHRTsRN via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 14, 2018
"Saya sih ingin kerja dulu. Tapi kalau sekiranya di tengah jalan ada kesempatan untuk S3 mungkin mau dan setelahnya jadi dosen. Tapi dalam waktu dekat ini masih ingin kerja terlebih dahulu sih," ujarnya.
Kedua orangtuanya yakni NI Suwardi-Dan Tinike pun sangat senang ketika mendengar anaknya lulus dalam waktu hampir bersamaan dengan dua gelar.
Menurut Eqi Buana, cita-cota orantuanya memiliki anak berpendidikan tinggi akhirnya tercapai.
