Omzet Pedagang Pasar Muludan Keraton Kasepuhan Cirebon Diperkirakan Mencapai Rp 20 Miliar
Setiap tahunnya menjelang 12 Rabiul Awal, Keraton Kasepuhan Cirebon selalu dipadati ribuan orang, khususnya saat malam hari.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Setiap tahunnya menjelang 12 Rabiul Awal, Keraton Kasepuhan Cirebon selalu dipadati ribuan orang, khususnya saat malam hari.
Sebab, ribuan pedagang dan penyedia jasa pun turut serta meramaikan Pasar Muludan tersebut.
Namun, Pasar Muludan rupanya tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, karena mampu mendongkrak ekonomi, khususnya pelaku usaha kecil.
Tak ayal, ramainya pengunjung membuat perputaran uang di pasar muludan tersebut cukup fantastis
Sultan Sepuh XIV, Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, memperkirakan total omzet pedagang di Pasar Muludan mencapai miliaran rupiah.
"Omzet penjualannya diperkirakan mencapai lebih dari Rp 20 miliar," ujar Arief Natadiningrat, saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Senin (12/11/2018).
• Belum Ada Aksi Nyata dari Pemkot Cimahi Atasi Banjir di Cilember
Ia mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan perkiraan rata-rata pengunjung yang mencapai 1.500-an orang perhari.
Menurutnya, jika satu pengunjung berbelanja Rp 500 ribu dan dikali 30 hari, maka jumlahnya mencapai Rp 22,5 miliar.
"Rata-rata pengunjung selama sebulan 100 ribu orang, mudah-mudahan sekarang bisa sampai 200 ribu orang," kata Arief Natadiningrat.
Victor Igbonefo Ingin Bawa Persib Bandung Juara Liga 1, Siap Tampil Habis-habisan di 4 Laga Tersisa https://t.co/0YC9zyYDvU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 12, 2018
Biasanya pasar malam, baru berakhir bersamaan digelarnya prosesi pelal atau panjang jimat.
Prosesi panjang jimat sendiri merupakan ritual yang menggambarkan proses kelahiran Nabi Muhamad SAW.
Di Keraton Kasepuhan panjang jimat akan dilaksanakan pada 12 Mulud, atau 20 November 2018.