Gempa Donggala
Cerita Pramugari Menyelamatkan Diri dari Gempa dan Tsunami yang Datang Beruntun
Pramugari bernama Tria Aditia Utari itu menceritakan bagaimana kepanikan dan suasana kala gempa dan tsunami datang nyaris bersamaan.
TRIBUNJABAR.ID, PALU - Seorang pramugari membagikan kisahnya saat berusaha selamatkan diri dari gempa dan tsunami di Palu, gelombang air yang kedua lebih dahsyat.
Berbagai cerita yang mengisahkan perjuangan para korban menyelamatkan diri dari gempa dan tsunami di Palu menyebar di media sosial.
Banyak korban selamat yang membagikan kisah mereka melalui media sosial.
Melalui Instagram-nya, ia mengisahkan cerita saat dirinya berhasil lolos dari gempa dan maut terjangan tsunami di Palu, Jumat (28/9/2018).
Pramugari bernama Tria Aditia Utari itu menceritakan bagaimana kepanikan dan suasana kala gempa dan tsunami datang nyaris bersamaan.
Saat itu ia tiba di Palu pada 29 September pukul 17.00 WITA.
Ia beristirahat di kamar Mercure Hotel, Palu.
Sebenarnya ia sudah mengetahui jika pada hari itu, Palu sudah diguncang gempa sebanyak empat kali.
Beberapa kru maskapai Garuda Indonesia pun telah memberitahukan kepadanya.
Namun karena ia sudah terlalu lelah, dirinya pun tak menganggapi secara serius dan terus melanjutkan aktivitasnya seperti biasa di kamar hotel.

Beberapa menit setelah melakukan aktivitas di dalam kamar, Tria Utari merasakan hal yang tak biasa.
Ya, kamar hotel yang ia tempati bergetar hebat, bahkan seluruh isi ruangan ikut bergoyang.
Tentunya Tria langsung panik, namun ia hanya bisa berpelukan sambil menangis dengan rekan sekamarnya, Kartika, dan menangis.
"Aku ga berani lihat ke belakang, gempa 7,7 SR yang singkat itu rasanya lama sekali ngebuat kami ga bisa angkat badan sendiri untuk berdiri," tulis Tria seperti dilansir Tribunstyle.com dari laman Instagram-nya.
Ia merasakan guncangan gempa, ia dan rekannya bergegas keluar dari hotel.
Alangkah terkejutnya ia saat keluar, justru dirinya menemukan atap lorong kamar hotelnya telah runtuh.