Tangkal Hoaks, Pemkab Purwakarta Akan Bangun Perpustakaan di Seluruh Desa

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA- Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika berencana akan membangun pojok baca di seluruh pelosok desa di Purwakarta.

Hal itu bertujuan agar minat baca bagi generasi muda dan masyarakat desa di Purwakarta bisa terus meningkat.

Seiring dengan besarnya minat baca, wanita yang akrab disapa Ambu itu berharap masyarakat bisa menangkal isu-isu hoaks yang kini mudah disebarkan.

"Saat ini sosial media sudah menjadi konsumsi semua kalangan. Mereka yang memiliki bekal literasi yang cukup, tidak akan terpengaruh isu hoaks," kata Anne Ratna Mustika saat ditemui di Bale Nageri, Jalan Gandanegara, Nagri Tengah, Purwakarta, Kamis (27/9/2018).

Ia pun mengatakan spirit literasi masyarakat pedesaan perlu ditingkatkan karena berbagai alasan di antaranya segmen masyarakat pedesaan, yang biasanya terdiri dari kalangan menengah ke bawah.

Segmen tersebut sangat rentan menjadi target isu hoaks yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

• Timnas U-16 Indonesia vs India 0-0, Garuda Asia Lolos ke 8 Besar Piala AFC U16 2018, Dinanti Raksasa

• Kisah Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang jadi Korban G30S/PKI, Ini Kata-kata Terakhirnya

• Guru Honorer di Kota Cimahi Tuntut Gaji Setara UMK, Sebut Tunjangan per Bulan Kalah dari PRT

"Kalangan menengah ke bawah ini jika ditambah minat baca yang kurang, akan mudah terserang hoaks. Jadi saya berkeinginan mengembangkan perpustakaan keliling menjadi pojok baca di setiap desa," ujarnya.

Idenya mengembangkan pojok baca itu, kata Anne, berasal dari pengalamannya berkeliling ke berbagai desa.

Selama 10 tahun ikut dalam kegiatan ‘Gempungan’ yang biasa dilakukan suaminya, mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Anne melihat berbagai masalah di desa, termasuk kecilnya minat baca.

Mengetahui hal tersebut, saat itu Anne Ratna Mustika menginisiasi pembuatan perpustakaan keliling.

Animo warga baik para pelajar maupun masyarakat umum ternyata besar namun infrastruktur untuk kegiatan tersebut dia nilai masih kurang memadai.

“Konsepnya saya ubah, bukan lagi perpustakaan keliling tetapi kini bangun perpustakaan di setiap desa. Ruang terbuka hijau di sekitar perpustakaan desa itu kami namakan pojok baca,” ucapnya.