BPOM Teken MoU dengan ITB soal Penerimaan CPNS

Kerja sama ini terkait dengan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di BPOM sebanyak 1.078 formasi pada tahun ini.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Kepala BPOM Penny K Lukito dan Rektor ITB Kadarsah Suryadi meneken nota kesepahaman antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan Intitut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (27/9/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meneken nota kesepahaman dengan Intitut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (27/9).

Kerja sama ini terkait dengan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di BPOM sebanyak 1.078 formasi pada tahun ini.

Kegiatan tersebut dibalut dalam acara Job Fair Penerimaan CPNS BPOM di Center for Research and Community Study ITB di Kota Bandung dan dihadiri ratusan mahasiswa serta lulusan ITB dari berbagai fakultas.

Selain di ITB, acara ini diselenggarakan di Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Airlangga.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan dari 1.400 posisi CPNS yang diajukan, 1.078 di antaranya disetujui oleh pemerintah pusat. Penny pun merasa sangat berterima kasih kepada pemerintah karena penerimaan dengan jumlah cukup besar ini mampu mendorong peningkatan kinerja BPOM kepada masyarakat.

"Tentunya kebutuhan kita masih lebih banyak dari itu. Apalagi BPOM itu selain ada di 34 ibukota provinsi, kami sekarang membangun 40 juga di kota dan kabupaten. Tentu dengan ini kebutuhan sumber daya manusia semakin banyak. Kami masih butuh tambahan sebanyak 3.000-an," kata Penny seusai kegiatan tersebut.

Penny berharap dengan sosialisasi ke sejumlah perguruan tinggi ini, harapannya posisi-posisi di BPOM dapat terisi oleh generasi baru yang mampu berkontribusi besar kepada Indonesia, memperkuat upaya BPOM melindungi masyarakat dalam hal peredaran obat dan makanan.

"Tahun depan mudah-mudahan penerimaan CPNS bisa signifikan per tahunnya. Tahun ini permintaan kami 1.400, kami dapat 1.078. Itu sudah sangat signifikan dan sangat kami butuhkan. Sekarang tugas kita mendapatkan putra putri terbaik dan menempatkan mereka di seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Tidak hanya merekrut CPNS dengan latar belakang farmasi atau teknik pangan, katanya, kini BPOM membuka posisi CPNS untuk posisi lebih luas, mulai dari sarjana hukum, bio teknologi, teknik sipil, sampai ekonomi.

"Kami membutuhkan beragam posisi untuk memfasilitasi perkembangan industri obat dan makanan. Untuk penegakan hukum juga dibutuhkan karena berbagai tantangan, untuk pelanggaraan berupa peredaran barang ilegal yang berkaitan obat dan makanan," katanya.

Tugas pengawasan obat dan makanan kini menjadi sangat luas.

Pihaknya memastikan produk obat dan makanan yang beredar aman dikonsumsi masyarakat, di tengah gencarnya peredaran obat dan makanan melalui perdagangan online.

"Banyak obat dan kosmetik yang beredar melalui online belum memiliki izin edar di Indonesia bahkan bisa membahayakan. Apalagi, industri farmasi dan makanan di Indonesia pun tengah melesat perkembangannya.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan menyambut baik BPOM menggelar Job Fair tersebut di ITB. Dengan demikian, para lulusan ITB dapat mengikutinya dan jika berhasil diterima, dapat berkontribusi kepada negara dan masyarakat.

Kadarsah mengatakan di ITB terdapat banyak jurusan yang lulusannya dapat masuk penerimaan CPNS BPOM, mulai dari jurusan farmasi, teknik lingkungan, biologi, kimia, informatika, sampai teknik sipil. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved