Penjelasan PVMBG Soal Lubang 6 Meter yang Hebohkan Warga Kadudampit Sukabumi

Lubang misterius berbentuk bulat berdiameter sekitar enam meter di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi hebohkan warga sekitar.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
KOMPAS.com/Budiyanto
Masyarakat di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, heboh dengan lubang di areal sawah milik warga sejak Kamis (6/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR ID, SUKABUMI - Lubang misterius berbentuk bulat berdiameter sekitar enam meter di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi hebohkan warga sekitar.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi menjelaskan, lubang itu muncul karena disebabkan beberapa faktor.

"Di bawah sawah ada saluran (terowongan) air sepanjang 50 meter yang struktur tanahnya sudah labil, karena rembesan air dari persawahan sekitarnya," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, saat dihubungi, Jumat (7/9/2018).

Dedi Mulyadi Yakin Erick Tohir Bisa Raup Suara Pengusaha bagi Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Robert Wolter Mongisidi, Pejuang Paling Ditakuti Belanda, Aksi Nekatnya Buat Musuh Kalang Kabut

Faktor lainnya, lanjutnya, sifat fisik batuan penyusun yang kurang kompak, mudah meluluskan air dan mudah luruh jika kena air, sistem drainase yang kurang baik, tataguna lahan berupa sawah yang jenuh air, dan saluran air alami tidak mengikuti kontruksi teknis yang sesuai.

"Gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa amblasan membentuk lingkaran berdiameter enam meter dengan kedalaman enam meter. Terlihat juga retakan di bagian pinggir lubangnya. Dampaknya areal sawah rusak," kata Kasbani.


Lebih lanjut dia menjelaskan, morfologi daerah bencana secara umum merupakan kaki lereng Gunung Gede Pangrango dengan kemiringan lereng landai-menengah.

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa Barat yang disusun A C Effendi tahun 1998, ujar Kasbani, batuan penyusun daerah bencana berupa endapan lebih tua, lahar dan lava, basal andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit, olivin, piroksen, dan hornblenda (Qvpo).

"Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, daerah bencana termasuk zona kerentanan gerakan tanah Menengah. Pada Zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," ujarnya.

Kasbani memberikan rekomendasi agar di sekitar lokasi dibuat batas-batas pengaman di sekitar terjadinya amblesan.

Kemudian, katanya, saluran atau terowongan air yang masih tersisa agar dibuka atau dibuat kontruksi yang memadai.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi amblasan agar selalu waspada, apabila amblasan meluas agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan aparat pemerintah daerah setempat," ujar Kasbani.

Dilansir dari Kompas.com, masyarakat di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, heboh dengan lubang di areal sawah milik warga sejak Kamis (6/9/2018).

Informasi yang dihimpun, satu lubang ini terjadi akibat tanah ambles di bawahnya.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/9/2018) sekitar pukul 11.45 WIB.

Hingga Jumat (7/9/2018) pagi, sejumlah warga masih berdatangan ke lokasi lubang di Jalan Cipetir, Kampung Legoknyenang, RT 005 RW 002, Desa Sukamaju, Kadudampit. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved