Ini Kisah Bermulanya Puasa Arafah, Merunut Pada Kisah Nabi Ibrahim

Pada zaman Nabi Ibrahim AS, tepat pada 8 Dzulhijjah beliau mendapati mimpi yang sangat mengejutkan.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
TRIBUN JABAR / DENI DENASWARA
JATUHKAN SAPI : Petugas panitia kurban berusaha menjatuhkan sapi yang akan disembelih di Mesjid Al-Huda Permata Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (5/10/2014). Panitia kurban menerima 13 ekor sapi dan 8 ekor kambing yang dibagikan kepada warga sekitar. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Umat Islam pada Selasa (21/8/2018) besok, atau tepat pada 9 Dzulhijah 1439 Hijriah  dianjurkan melaksanakan puasa arafah.

Puasa Arafah merupakan puasa yang disunahkan oleh Rasulullah SAW.

Belum banyak orang yang tahu kisah bermulanya puasa arafah, sebelum melaksanakan puasa sunah arafah ada baiknya mengetahui kisah yang melatarbelakanginya.

Sudirman Said Bertemu Mahfud MD, PKS Sebut Said Didu sebagai Pemain Sentral

Sejarah singkatnya, puasa sunah ini merupakan puasa yang dilaksanakan karena terdapat asal-usul kisah sejarah dibaliknya.

Sofwan Amini, Staf Syariah Kemenag Kota Bandung menjelaskan, kisah puasa arafah bermula dari sejarah Nabi Ibrahim AS.


"Nama puasa arafah bermula dari kisah Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT bermimpi menyembelih Ismail," ujar Sofwan kepada Tribun Jabar saat ditemui di Kantor Kemenag, Kota Bandung, Senin (20/8/2018).

Pada zaman Nabi Ibrahim AS, tepat pada 8 Dzulhijjah beliau mendapati mimpi yang sangat mengejutkan.

Mimpi itu memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail AS.

Di hari 8 Dzulhijjah tersebut, Nabi Ibrahim benar-benar bimbang setelah mendapati mimpi itu, dan keesokan harinya, barulah tiba sebuah jawaban yang dapat meyakinkan Nabi Ibrahim bahwa mimpi ini memang berasal dari Allah SWT.


Tepat pada 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS kembali bermimpi dan kali ini memang benar-benar jelas bahwa perintah ini datang langsung dari Allah.

Demikian berdasarkan hari atau  9 Dzulhijjah tersebut dinamai puasa arafah, yang memiliki arti 'mengetahui'.

Dan keesokan harinya atau pada 10 Dzulhijjah, barulah penyembelihan tersebut pun dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim AS. Namun atas kehendak Allah SWT, pengorbanan Nabi Ismail AS pun digantikan dengan hewan kurban.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved