Kisah Asmara Pejuang Kemerdekaan, Meski Sudah 69 Tahun Menikah hingga Kini Masih Tetap Mesra
Mata Mak Ening terlihat berkaca-kaca saat bercerita pertama kali bertemu Pak Amir. Pada saat itu dirinya tengah berjualan singkong
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Meski usianya tak lagi muda, pasangan suami istri veteran perang kemerdekaan Indonesia asal Kota Cimahi, Amir Husein (97) dan Ening Ningsih (88) kerap memperlihatkan kemesraannya.
Begitupun saat ditemui Tribun Jabar di kediamannya di Kompleks Corps Veteran Republik Indonesia (KCVRI), Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kamis (16/8/2018).
Mereka duduk bersebelahan di kursi yang berada di ruang tamu dan berpegangan tangan, sesekali mereka bercanda mengenang kisah asmaranya saat zaman penjajahan.
• Karnaval Kemerdekaan di Lembang Berlangsung Meriah, Ribuan Warga Rela Berpanas-panasan
Sambari bercerita kisah asmaranya, Mak Ening pun tak lupa memperlihatkan sejumlah sertifikat dan Surat Keputusan (SK) Veteran yang diberikan dari Pemerintah.
Mak Ening terlihat begitu bahagia dan berbicara lantang ketika mengenang masa lalunya itu, sementara Pak Amir tak berhenti tersenyum dan membalas candaan yang dilontarkan istrinya.
Dimasukkan Jok Motor saat Dibawa ke Puskesmas, Bayi di Mojokerto Tewas https://t.co/tHxYKn3GAR via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 16, 2018
Menggunakan pakaian batik berwarna cokelat dan di bagian dadanya tersemat tulisan Legiun Veteran Republik Indonesia, serta mengenakan topi krem khas veteran, Pak Amir sesekali berbicara menggunakan Bahasa Belanda kemudian diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Keduanya saling mengingatkan terkait cerita asmaranya itu yang hingga saat ini baginya sulit untuk dilupakan, lantaran harus berjuang ditengah penjajahan Belanda kala itu.
Mata Mak Ening terlihat berkaca-kaca saat bercerita pertama kali bertemu Pak Amir. Pada saat itu dirinya tengah berjualan singkong untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari saat mengungsi ke Tasikmalaya.
"Kemudian bertemu Aki (Pak Amir) yang waktu itu sedang mengawal Presiden Soekarno dari Yogjakarta, tapi tidak langsung akrab karena waktu itu saya takut sama Aki," ujar Ening saat ditemui Tribun Jabar dikediamannya, Kamis (16/8/2018).
Kerajaan Ubur-ubur Sebarkan Ajaran Sesat, Sebut Bisa Cairkan Uang dengan Doa ala Ubur-ubur https://t.co/Hd8HJ362mj via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 16, 2018
Singkat cerita, setelah itu Pak Amir yang berpangkat Kopral kembali ke Yogjakarta dan tak lama kemudian datang lagi ke Tasikmalaya untuk mencari Mak Ening karena memang sudah menyukainya saat pertama kali bertemu.
Usai bertemu, mereka menikah pada tahun 1949 di Kota Bandung dan hingga saat ini sudah dikaruniai sembilan orang anak yang kini selalu merawatnya.
"Dapat surat nikah itu tahun 1950 dan hingga saat ini emak masih simpan surat nikahnya, masih ada disimpan dikamar," katanya.