Angin Kumbang
Aktivitas Melaut Lumpuh, Nelayan di Cirebon Memilih Membereskan Jaring Ikan dan Memperbaiki Kapal
Mereka tidak melaut karena angin kencang yang berhembus dari selatan atau biasa disebut angin kumbang.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sudah tiga hari ribuan nelayan yang ada di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, tidak melaut.
Mereka tidak melaut karena angin kencang yang berhembus dari selatan atau biasa disebut angin kumbang.
Akibatnya, para nelayan memilih membereskan jaring ikan dan memperbaiki kapalnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, Sabtu (4/8/2018), sekira pukul 13.00 WIB, sejumlah nelayan terlihat sedang memperbaiki kapalnya di dermaga.
Sementara itu, sejumlah nelayan lainnya sedang memperbaiki jaring ikan.
Hal itu mereka lakukan untuk memperiapkan kembali sejumlah perlatan ketika melaut lagi.
• SMKN 5 Cikelet Akan Segera Miliki Asrama Representatif
• Muncul Angin Kumbang, Ribuan Nelayan di Cirebon Memilih Tidak Melaut
"Daripada nggak ada kegiatan jadi mending memperbaiki jaring ikan ini. Enggak ada penghasilan juga kalau libur melaut," kata seorang nelayan, Sutana (56), saat ditemui di Blok Jenawi, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Sabtu (4/8/2018).
Desa yang mayoritas warganya bermata pencahrian sebagai nelayan itu memang sudah terbiasa tidak melaut saat angin kencang.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah hal yang tidak diinginkan.
Mereka juga lebih waspada setelah mendengar kapal yang terbalik di perairan Indramayu pada Jumat (3/8/2018).
"Kalau di sini sih melautnya sehari. Berangkat pukul 04.00 WIB - 15.00 WIB. Di sini juga ukuran kapal kecil, panjang tujuh meter dan lebar tiga meter," kata dia.
Para nelayan mengaku mengambil hikmah dari kondisi ini dan lebih berhati-hati dengan cara memperhatikan cuaca saat hendak melaut.