Tanggapi Kasus Perkelahian Bocah SD Berujung Korban Tewas, Kak Seto: Kecelakaan, Bukan Gladiator
Seto mengatakan, kejadian tersebut adalah semacam dinamika dikalangan anak, namun berujung pada tewasnya FDL.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, menyebutkan, kejadian tewasnya siswa SD di Kabupaten Garut bukanlah gladiator.
Seto pun menegaskan, dari pengakuan MH (12), MH ini hendak membela diri karena terus pukuli korban, FDL (12), dan kemudian meminjam gunting yang digunakan untuk pelajaran prakarya guna menakut-nakuti FDL.
Akibat perlawanan tersebut, gunting yang digenggam oleh MH malah meleset dan menancap di kepala bagian belakang hingga tewas dihari kemudian.
PSIS Semarang Cuci Gudang, Coret Tujuh Pemain Lokal dan Ngotot Datangkan Dua Pemain Persib Bandung https://t.co/c8a8sUzUmU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 26, 2018
"Murni kecelakaan, bukan gladiator seperti yang ramai diperbincangkan di media," kata Seto saat ditemui di Mapolres Garut, Jalan Jend Sudirman, Kabupaten Garut, Kamis (26/7/2018).
Seto mengatakan, kejadian tersebut adalah semacam dinamika dikalangan anak, namun berujung pada tewasnya FDL.
"Ini adalah kecelakaan dan tidak dilakukan secara sengaja," kata Seto saat ditemui di Mapolres Garut, Jalan Jend Sudirman, Kabupaten Garut, Kamis (26/7/2018).
Diberitakan sebelumnya, seorang murid SD bernama FDL (12), Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, tewas tertikam oleh rekan satu kelasnya MH (12) pada Sabtu (21/7/2018).
Tewasnya FDL ini ditenggarai karena MH kesal dan menuduh FDL telah menghilangkan buku pelajaran, lalu menimbulkan perkelahian di antaranya keduanya dan berujung tewas.
• Ridwan Kamil Disarankan Tak Bentuk Majelis Pertimbangan Gubernur karena Melanggar
• Dapat Notifikasi Sayangnya Setelan Telah Berhenti? Jangan Disepelekan! Lakukan Ini Pada Ponselmu