Label Sekolah Favorit Bakal Dihilangkan di Purwakarta
Di Purwakarta, kata dia, ada beberapa SMP yang mendapat 'branding' dari masyarakat sebagai sekolah favorit.
Penulis: Haryanto | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta akan menyamaratakan kualitas sekolah dan menghilangkan kesan sekolah favorit.
Hal tersebut disampaikan oleh Kadisdik Purwakarta, Purwanto saat ditemui di ruangannya, kantor Disdik Purwakarta, Jalan Beringin Nagri Kidul, Purwakarta, Rabu (11/7/2018).
Purwanto menyebut bahwa pihaknya akan menyiapkan program khusus untuk menjadikan semua sekolah di Purwakarta menjadi sekolah favorit.
Di Purwakarta, kata dia, ada beberapa SMP yang mendapat 'branding' dari masyarakat sebagai sekolah favorit.
"Sesuai perintah dari Kemendikbud, pelabelan sekolah favorit ini harus dihilangkan. Makanya, kami akan berusaha meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Purwakarta yang merata," kata Purwanto.
Agar mencapai pemerataan pendidikan di kabupaten terkecil kedua di Jabar ini, sinergitas selueuh pihak perlu diperhatikan.
Mulai dari peningkatan kualitas pengajar, sistem pengajaran hingga mindset masyarakat yang masih menganggap sekolah di perkotaan lebih baik.
Metode-metode pengajaran baru pun akan dilakukan, bertujuan agar siswa lebih betah belajar di sekolah.
Oleh dengan perubahan dan perbaikan kualitas di bidang pendidikan ini, sekolah di kota maupun di pinggiran akan berkualitas sama.
"Semua sekolah itu harus favorit. Sehingga bisa merata, karena kalau masih berdasarkan nilai jadinya di satu sekolah yang satu tipe semua, pintar misalnya. Harus ngacak, gitu," ujarnya.
Sistem zonasi yang kini diberlakukan di seluruh wilayah pun, dianggap ampuh untuk meratakan kualitas sekolah.
Adanya sistem tersebut bisa mengikis sekolah favorit, serta bisa merealisasikan bahwa semua anak bisa mendapat pendidikan yang baik semuanya.
Purwanto menjelaskan bahwa pada prinsipnya sistem zonasi ini dapat meringankan beban pembiayaan orang tua untuk sekolah anaknya.
"Pada prinsipnya, bersekolah itu tidak boleh mengeluarkan banyak biaya. Personal cost kan jadi tidak bertambah jika jarak antara rumah dan sekolah, dekat," ucap dia menambahkan.
• Hari Kedua Daftar Ulang PPDB, Kurang dari 10 Siswa yang Datang ke SMPN 37 Bandung
• Kisah Komandan Kopassus yang Dikenal Sangat Disiplin, Bikin Anak Buahnya Terbelalak dan Jawab Siap