Kisah Ketegaran Alif, Bocah Yatim Piatu yang Makan Sahur Hanya dengan Nasi Garam

Ditemui di gubuk kayu tempat tinggalnya, Alif tinggal berdua dengan neneknya bernama Heni (49), yang telah merawatnya sejak kecil.

Editor: Yudha Maulana
instagram
Bedeng reyot yang didiami Alif, anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya di Tanah Gocap, Tangerang. 

TRIBUNJABAR.ID, KARAWACI - Media sosial diramaikan sebuah postingan seorang netizen.

Postingan itu menjadi viral karena netizen wanita yang akun instagramnya bernama @tikalestariparmana itu membagikan sebuah foto anak kecil di dalam kereta, yang bernama Alif berusia 6 tahun.

Baca: Euis Mengaku Sudah 35 Tahun Jualan Oleh-oleh Khas Nagreg, Optimistis Marema Saat Musim Mudik

Dalam keterangan fotonya, Tika menuliskan percakapan antara dirinya dengan Alif.

Ia menulis bahwa Alif hanya melaksanakan sahur dengan nasi dan garam, serta buka puasa hanya dengan air putih.

TribunJakarta.com pun melakukan penelusuran untuk mencari tahu keberadaan Alif, yang ternyata tinggal di daerah Karawaci, Tangerang.

Tika (kerudung hitam) bersama teman-temannya memberikan bantuan kepada Alif Hidayat, bocah enam tahun yatim piatu yang tinggal di gubuk reyot bersama neneknya, Heni, di Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018). Alif sahur hanya dengan nasi dan garam karena saking sulitnya perekonomian neneknya. TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Tika (kerudung hitam) bersama teman-temannya memberikan bantuan kepada Alif Hidayat, bocah enam tahun yatim piatu yang tinggal di gubuk reyot bersama neneknya, Heni, di Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018). Alif sahur hanya dengan nasi dan garam karena saking sulitnya perekonomian neneknya. TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Ditemui di gubuk kayu tempat tinggalnya, Alif tinggal berdua dengan neneknya bernama Heni (49), yang telah merawatnya sejak kecil.

Baca: Umuh Muchtar Akui Persib Sering Terkendala Masalah Lapangan Latihan

Heni pun bersedia menceritakan kisah hidupnya dengan cucu laki satu-satunya tersebut.

"Iya kalau dibilang sahur pakai nasi dan garam memang benar, karena saya juga kerja serabutan bantu-bantu di rumah orang," ucap Heni di gubuk kayunya, Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018).

Alif, bocah yatim piatu enam tahun yang sahur dan berbuka dengan nasi dan garam saat ditemui di gubuknya di Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018). Selama ini neneknya yang membesarkan Alif sejak ditinggal ibu bapaknya yang meninggal karena kecelakaan. TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Alif, bocah yatim piatu enam tahun yang sahur dan berbuka dengan nasi dan garam saat ditemui di gubuknya di Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018). Selama ini neneknya yang membesarkan Alif sejak ditinggal ibu bapaknya yang meninggal karena kecelakaan. TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Ia menuturkan, telah merawat Alif sejak usia Alif 11 bulan karena kedua orang tuanya telah wafat, karena kecelakaan sepeda motor.

Sejak saat itu, Heni merawat Alif dan membawanya pergi kemanapun dirinya bekerja.

Heni juga menuturkan, dirinya tidak bisa menyekolah Alif di Taman Kanak-Kanak karena keterbatasan biaya.

Seharusnya, Alif sudah mengenyam pendidikan di Taman Kanak-Kanak, dan tepat pada bulan Agustus 2018 nanti dirinya akan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Dasar.

Ditemui TribunJakarta.com, tidak tampak kesedihan di raut wajah Alif, dirinya tetap ceria seperti anak-anak seusianya.

Heni menuturkan, dirinya pun kerap kali menutup kesedihan yang mendalam di hadapan cucunya.

Hal ini ia lakukan, agar Alif tetap ceria seperti anak-anak lainnya yang seusia dengannya.(TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bocah Yatim Piatu Tinggal di Gubuk, Sahur Pakai Nasi dan Garam, Berbuka dengan Air Putih,

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved