Sempat Melonjak, Harga Ayam di Pasaran Mulai Turun, Ini Kisarannya Sekarang
Meskipun pernah hingga Rp 50 ribu, tetapi saat ini harga ayam boiler sudah turun ke angka sekira Rp 42 ribu.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pada Bulan Puasa ini, harga beberapa komoditi semisal daging ayam dan telur ayam mengalami peningkatan harga.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Achmad Suryadi, mengatakan, lonjakan harga tertinggi terjadi pada Jumat (18/5/2018).
“Hari jumat, ayam boiler itu mencapai Rp 50 ribu per kilogram,” ujarnya ketika ditemui Tribun Jabar di Kantor Disperindag Jabar, Selasa (22/5/2018).
Lowongan Kerja Khusus untuk Tamatan SMA/SMK, Cek di Sini, Cepat Sebelum Terlambat! https://t.co/p1NVjUzsQo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 22, 2018
Meskipun pernah hingga Rp 50 ribu, tetapi saat ini harga ayam boiler sudah turun ke angka sekira Rp 42 ribu.
Meski sudah turun, harga tersebut terbilang cukup tinggi, karena pada hari selain Bulan Puasa, harga ayam di pasar berkisar Rp 33 ribu sampai Rp 34 ribu per kilogram.
Untuk mencegah kenaikan harga daging ayam, kata Achmad Suryadi, sekarang sudah ada kesepakatan harga ayam antara peternak dan bandar.
“Sekarang sudah ada lagi kesepakatan antara peternak dengan bandar terkait harga di kandang. Kemarin kalau tidak salah harganya sekira Rp 22 ribu, sekarang Rp 21.500,00 sehingga harganya turun lagi,” ujarnya.
Ia mengatakan, harga jual ayam dari peternak sangat berpengaruh, karena ketika harga ayam hidup di kandang naik, maka rantai pemrosesan ayam hingga dijual ke pasar juga ikut naik.
“Kalau misalnya di kandang peternak disepakati Rp 21 ribu atau Rp 21.500,00 dalam posisi hidup, itu kan masih ada biaya transportasi, biaya potong, pembersihan bulu, dan lain-lain,” ujarnya.
Baca: Ini Ancaman Bagi ASN Garut yang Terjaring OTT
Baca: Ini Kata Anak Muda Bandung Tentang Buka Bersama, Kalau Menurut Kamu?
Sedangkan untuk komoditi lain, semisal telur ayam, belum mengalami penurunan, masih di angka Rp 26 ribu.
Untuk harga beras, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET).
Untuk beras medium, berada di angka Rp 9.400,00 per kilogram, sedangkan beras premium berada di angka Rp 12.800,00 per kilogram.
Daging sapi pun belum mengalami penurunan, hanya saja ada perbedaan harga di beberapa pasar.
“Semisal daging sapi, murni paha depan. Di Pasar Kosambi, harganya Rp 125 ribu per kilo, di Pasar Andir Rp 115 per kilogram, di Pasar Sederhana Rp 120 ribu. Cenderung harganya masih sama,” ujarnya.
Melalui monitoring yang dilakukan setiap hari, Diperindag Jabar berharap tidak ada lagi kenaikan harga secara drastis.