Kisah Inspiratif

Anggiasari Mawardi, Dokter Gigi yang Sukses Berbisnis Pakaian Muslim, Berawal dari Susah Tidur

Berkat kerja keras dan ketekunannya, Anggia berhasil menjalankan profesinya sebagai dokter gigi dan usahanya

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Anggiasari Mawardi pemilik brand Anggia Handmade. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Setiap usaha yang dilakukan dengan kerja keras dan sepenuh hati tentunya akan membuahkan hasil yang indah.

Menekuni pekerjaan sebagai dokter gigi sekaligus menjadi pengusaha pakaian muslim, itulah yang dilakukan oleh Anggiasari Mawardi (36).

Anggiasari Mawardi, lulusan fakultas kedokteran gigi Universitas Padjajaran (Unpad) telah mendalami dunia bisnis pakaian sejak masih duduk di bangku kuliah.

Berkat kerja keras dan ketekunannya, Anggia berhasil menjalankan profesinya sebagai dokter gigi dan usahanya yang bernama Anggia Handmade.


Ditemui Tribunjabar.id di butik Anggia Handmade yang berlokasi di jalan Buah Batu no 222, Anggia bercerita awal mula perjalanan menjalani usahanya.

Tak pernah terpikirkan oleh ibu dari tiga orang anak ini untuk terjun ke dunia fesyen. Mulanya adalah ketika setelah lulus kuliah, Anggia mengatakan banyak memiliki waktu luang.

“Kebiasaan kuliah dulu suka susah tidur jadinya ngerjain tugas. Setelah lulus, pengalihan nggak bisa tidur saya alihkan membuat desain baju dan kerudung,” ujar Anggia di butiknya, Rabu (16/5/2018).

Kebiasaan desain baju dan membuat aksesoris buatan tangan sudah dilakukan Anggia semasa kuliah.

Semasa kuliah, Anggia juga menjalani usaha dengan menitipkan hasil kreativitas aksesoris buatan tangan ke butik-butik yang ada di Bandung.

“Waktu itu ada tawaran dari butiknya, kenapa hanya aksesoris? Buat baju juga dong,” ujar Anggia yang tengah mengandung anaknya yang ketiga, sambil mengingat perjalanannya.

Sebenarnya, untuk produksi baju Anggia sudah sering membuat desain baju yang dibuatnya untuk teman-teman kampusnya.

“Saya suka gambar desainnya dan teman-teman banyak yang suka. Kalau dulu buatnya lebih ke dress yang dikombinasikan dengan belt atau scraft,” ucapnya.

Kepeduliannya akan fesyen ternyata di dapatkan oleh Anggia dari orang tuanya, Ia mengatakan ibundanya yang merupakan pegawai BUMN suka diminta untuk membuat baju di kantornya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved