Pilgub Jabar
Unggul di Survei LSI, Dedi Mulyadi : Saya Pemimpin yang Lahir dari Kampung, Segitu Juga Sudah Uyuhan
Meski unggul dibanding tiga pasangan calon lainnya, Dedi tak besar kepala. Ia berharap hasil survei dan pemilihan nanti akan sama
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang mengunggulkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (DM 4 Jabar) dianggap calon wakil gubernur Jabar, Dedi Mulyadi sebagai hal biasa. Survei tersebut baru sebatas tolak ukur sebelum pemilihan.
"Sampai sekarang belum anggap kami menang. Itu hasil survei, baru sebagai tolak ukur saja. Nanti ditentukannya pada 27 Juni," kata Dedi di Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Senin (16/4/2018).
Baca: Kasihan Sekali, Kurir Ini Antarkan Barang, Malah Disemprot Cairan Cabe dan Barangnya Dibawa Kabur
Dedi mengaku tak mempunyai ikatan dari survei yang dilakukan LSI. Ia bahkan baru mengetahui hasil survei setelah diumumkan LSI pada Minggu (15/4/2018).
"Enggak tahu yang survei siapa yang suruh. Baru tahu saat pengumuman. Kami tak ada ikatan dengan LSI. Mungkin itu (survei) dari lembaganya," katanya.
Begini Cara Mengetahui Data Facebook Anda Bocor atau Tidak https://t.co/ZDaCjidYAo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 16, 2018
Meski unggul dibanding tiga pasangan calon lainnya, Dedi tak besar kepala. Ia berharap hasil survei dan pemilihan nanti akan sama. Bahkan bisa meningkat.
"Saya pemimpin yang lahir dari kampung. Segitu juga sudah uyuhan (lumayan)," ujarnya.
Menurutnya yang terpenting ada keyakinan dalam kinerjanya. "Berawal dari bawah, naik merangkak ke atas, alhamdulillah. Teman-teman yang dukung lakukan hal sama, pasti meningkat. Kerja ikhlas saja," katanya.
Kepala Berdarah, Mario Gomez: Saya Tidak Suka, Sekarang Saya Hanya Ingin Melihat Komisi Disiplin https://t.co/YXCSgkNVjU pic.twitter.com/uuvu3s7PXT
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 16, 2018
Saat ini, ia pun menjalani kegiatan yang membuatnya bahagia. Salah satunya dengan bertemu orang yang sempat dibantunya.
"Bahagia karena yang saya bantu sudah maju. Jadi tak perlu pasang stiker di tiap rumah," ujarnya.