Pilgub Jabar
Deddy Mizwar Beberkan Alasan Tentang Pasar Tradisional yang Sering Menjadi Lokasinya untuk Kampanye
Menurutnya intensitas berkampanye hingga berdialog dengan masyarakat pasar, mempunyai dampak sosialisasi untuk menjadi bahan pembicaraan.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar, memiliki alasan tersendiri terkait ia kerap melakukan sosialisasi dan kampanye di pasar tradisional.
Dari rilis yang diterima Tribun Jabar, Deddy mengatakan intensitas kampanye dirinya ke pasar-pasar akan menjadi faktor utama memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.
"Kita banyak silaturahim ke mana - mana, bertemu banyak orang, di doakan orang, kita gak kenal tapi doa mereka tulus gak ada mengharapkan apa - apa," ujar Demiz, sapaan Deddy Mizwar, di Karawang, Kamis (5/4/2018).
Baca: Pencabulan pada 10 Anak Terungkap saat Ibu Ini Mandikan Putranya, Sang Bocah Minta Ini
Baca: Ditolak Istri Karena Lelah, BD Sambil Melotot Paksa Anak Kandungnya Sendiri untuk Puaskan Nafsu
Demiz menjelaskan, pasar menjadi faktor utama penentu kemenangan karena masyarakat dari berbagai kecamatan berkumpul.
Tak hanya itu, intensitas berkampanye hingga berdialog dengan masyarakat pasar, mempunyai dampak sosialisasi untuk menjadi bahan pembicaraan.
Lelaki asal Bekasi ini mengatakan, dengan berkampanye ke pasar-pasar juga akan mengetahui betul permasalahan masyarakat menengah bawah, khususnya bidang ekonomi.
Trauma Pria Sepantar, Baby Margaretha Temukan Hal Istimewa Ini pada Suaminya yang 54 Tahun https://t.co/XlvvsAEs8j via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 5, 2018
"Kita harapkan informasi ini menyebar ke berbagai lapisan secara meluas. Juga ini pusat kegiatan ekonomi buat masyarakat menengah bawah yang semestinya menjadi perhatian," ujar Demiz.
Baca: Ini Sikap Mohamed Salah yang Luar Biasa, Aksinya Tertangkap Kamera Saat Liverpool Ungguli City
Demiz menambahkan, intensitas kampanye di Pasar lebih diutamakan bukan berarti mengesampingkan masyarakat di kawasan perbelanjaan lainnya.
"Di mall juga penting sosialisasi tapi inilah masyarakat berkumpul dari berbagai kalangan," ujar Demiz. (*)