Soal Puisi Sukmawati, Muhammad Sayfii: Saya Kemudian Tahu Berapa Kualitas Ketokohan Sukmawati

Kalau orang yang tahu syariat Islam bukan hanya tak menyampaikan puisi seperti itu

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DISKUSI KEBANGSAAN - Ketua Umum PNI Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri menyampaikan sambutannya pada diskusi kebangsaan bertajuk Siaga Pancasila, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (15/5/2017). Sebelum menghadiri diskusi, putri Bung Karno ini mendatangi Mapolda Jabar menindaklanjuti pelaporannya tentang tindak pidana penodaan terhadap lambang dan dasar negara dengan terlapor Imam Besar FPI, Habieb Rizieq Shihab. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Anggota Dewan Penasehat Partai Gerindra, Muhammad Sayfii, ikut berkomentar saat ditanya mengenai polemik puisi Sukmawati Soekarnoputri.

Puisi Sukmawati Soekarnoputri itu menyinggung cadar dan azan.

Menurut Muhammad Sayfii, Sukmawati Soekarnoputri seharus belajar dahulu mengenai syariat Islam apalagi dalam puisinya Sukmawati menyebut tidak tahu ‎syariat Islam.

"Ya saya mau menanggapi apa yah karena kan dia mengaku tak tahu syariat Islam. Kalau orang yang tahu syariat Islam bukan hanya tak menyampaikan puisi seperti itu, ia akan memberikan nasihat kepada orang yang berencana membacakan puisi-puisi seperti itu. Karena dia mengaku tidak tahu syariat Islam ya tentu kalau kalian tanya kepada saya dia harus belajar dulu lah," kata Muhammad Sayfii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Menurut Muhammad Sayfii karena ketidaktahuan, Sukmawati Soekarnoputri, dalam puisinya, menggambarkan konde lebih indah daripada cadar dan kidung lebih merdu dibandingkan suara azan.

Muhammad Sayfii berharap Sukmawati Soekarnoputri segera belajar syariat Islam sehingga memahami perbedaannya.

‎"Karena dia tidak tahu syariat Islam, maka itu saya berdoa mudah-mudahan dalam waktu deket ibu Sukmawati memahami syariat Islam dia pasti menyesali apa yang dia sudah sampaikan," katanya.

Baca: 932 Ribu Warga Jabar Belum Punya e-KTP, Komisioner Bawaslu: Data Itu Mengejutkan

Seharusnya menurut Muhammad Sayfii, Sukmawati Soekarnoputri dapat memilah mana kata-kata yang dapat menuai kontroversi dan mana yang tidak, termasuk topik yang dapat menyinggung pemeluk agama.

‎"Isu agama kan begitu sensitif. Seharusnya kalau dia memang tokoh, dia pasti tidak memilih menggunakan perkataan itu tapi ketika dia memilih perkataan itu kemudian menyinggung perasaan penganut agama yang berbeda, saya kemudian tahu berapa kualitas ketokohan Sukmawati, itu saja," katanya. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved