Keikutsertaan TNI dalam Citarum Harum Bestari Memotivasi Petani Kopi Ini

Seorang petani kopi bernama Supriyatna Dinuri mengaku bersemangat berkontribusi dalam Program Citarum Harum Bestari.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Supriyatna Dinuri (kiri), perambah hutan yang kini menjadi petani kopi, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu (25/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang petani kopi bernama Supriyatna Dinuri mengaku bersemangat berkontribusi dalam Program Citarum Harum Bestari.

Ia mengaku optimistis Citarum akan kembali bersih karena keterlibatan TNI.

Sebelum Citarum Harum Bestari, memang ada program yang mengupayakan pembersihan Sungai Citarum.

Tetapi saat itu, ia mengaku tidak berkontribusi apapun.

"Saya lebih optimis sekarang, dulu saya hanya menjadi penonton, saya tidak kontribusi di dalamnya, dari segi pemikiran tidak, dari kontribusi penyiapan bahan tanaman yang baik juga tidak. Sekarang saya peduli karena ada TNI di dalamnya," ujarnya kepada wartawan di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu (25/3/2018).

Baca: Jumlah Bus untuk Mudik Gratis Dishub Jabar Ditambah, Akan Tersedia di Tiap Kota Pemberangkatan

Menurut Supriyatna, kerja TNI sampai saat ini cukup baik dalam mengawasi dan mengordinasi Program Citarum Harum Bestari.

Meski begitu, kata Supriyatna, TNI tidak dapat bekerja sendiri.

Semisal dalam masalah konservasi tanaman dan alih komoditi.

Dalam hal tersebut perlu keahlian khusus untuk mengerjakannya secara baik.


"Tapi maaf untuk menanam, perlu keilmuan khusus. Menanam anak TK bisa melakukannya, tapi perawatannya, sampai berhasil perlu stakeholder lain masuk, semisal ada dinas pertanian dan dinas perkebunan," ujar pria yang pernah menjadi perambah hutan tersebut.

Satu di antara faktor penting dalam Program Citarum Harum Bestari adalah alih komoditi pertanian dari tanaman sayuran ke tanaman konservasi yang memiliki nilai ekonomis.

Ia juga mengatakan Program Citarum Harum Bestari adalah pertaruhan wajah TNI.

Karena itu ia mendukung Program Citarum Harum Bestari termasuk masalah konservasi.

"Untuk proyek ini (Citarum Harum Bestari), ini adalah pertaruhan wajah TNI. Berhasil atau tidaknya ini pertaruhan wajah TNI. Kalau konservasi tidak berhasil, mau taruh di mana wajah TNI, karena itu konservasi harus berhasil," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved