Tak Ada Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota di Lokasi Banjir di Bandung, Warga Pun Tak Peduli
Belum ada yang datang ke sini (cawalkot Bandung). Saya sih tidak terlalu berharap kalau muatannya hanya politis.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir bandang Sungai Cipamokolan, Kota Bandung pada Selasa (20/3/2018) sore, mengakibatkan kerusakan cukup parah. Genangan lumpur sisa banjir dan sampah di sungai pun masih tersisa hingga keesokanharinya.
Banjir di Kota Bandung ini tampaknya masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Warga yang menjadi korban banjir pun mempertanyakan kinerja pimpinan daerah.
Baca: Turis Asal Kanada Nyelonong Pakai Sepeda Motor Masuk Tol Soroja, Mau ke Ciwidey Dipandu oleh Ini
Apalagi saat ini, Kota Bandung tengah menggelar Pilwalkot Bandung 2018. Warga berharap, calon kepala daerah yang nanti memimpin Kota Bandung, bisa menyelesaikan masalah banjir. Hingga Rabu (21/3/2018) sore, tak ada calon wali kota maupun calon wakil wali kota Bandung yang datang ke lokasi banjir.
"Belum ada yang datang ke sini (cawalkot Bandung). Saya sih tidak terlalu berharap kalau muatannya hanya politis. Percuma soalnya masalah banjir enggak akan selesai," ujar Koswara (54), warga Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Rabu (21/3/2018).
Hotman Paris Punya Harta Melimpah, Mengapa Lebih Suka Nongkrong di Warung Sederhana? Ini Jawabannya https://t.co/8HNIpHqSZO via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 21, 2018
Ia meminta ada langkah nyata pimpinan daerah untuk menyelesaikan masalah di Kota Bandung. Ia juga berpesan bencana yang melanda warga di wilayahnya jangan dijadikan alat kampanye.
Tinggalkan Kelantan FA, Ferdinand Sinaga Berpeluang Kembali Perkuat Persib Bandung https://t.co/c8xeQYRc73 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 21, 2018
Angga (25), warga Pasirluyung lainnya juga tak terlalu peduli untuk bertemu cawalkot Bandung. Semua janji yang disampaikan calon pemimpin Kota Bandung itu biasanya akan sulit direalisasikan.
"Kalau mau ke sini silakan saja. Warga juga menerima. Tapi jangan lupa kalau nanti kepilih, harus bisa menangani banjir. Jangan hanya buat program enggak jelas," katanya.