Inilah Pesan Penulis di Balik Cerita yang Ada di Novel Berjudul D'Ustaz

Penulis novel yang berjudul D'Ustaz, Muaz Malik, dikenal sebagai sosok yang menjalani keseharian sebagai ustaz atau guru mengaji.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Ery Chandra
Penulis novel yang berjudul D'Ustaz, Muaz Malik, dikenal sebagai sosok yang menjalani keseharian sebagai ustaz atau guru mengaji di Terminal Coffee, Jalan Cemara, Kota Bandung, Minggu (4/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penulis novel yang berjudul D'Ustaz, Muaz Malik, dikenal sebagai sosok yang menjalani keseharian sebagai ustaz atau guru mengaji.

Dalam novelnya itu, Muaz menuliskan tentang sosok bernama Miftah, pria berusia hampir kepala tiga yang mulanya menjalani keseharian sebagai musisi dan kerap manggung dari kafe ke kafe.

Pada masa tertentu, Miftah harus menetap di sebuah kafe dan bukan lagi sebagai musisi, melainkan mengajar ngaji.

Baca: Sektor 21 Satgas Citarum Harum Lakukan Pengangkutan Sampah Kiriman di Sungai Citepus

Di sana orang-orang memanggilnya dengan sebutan Ustaz, meskipun Miftah selalu menolak menyebut dirinya Ustaz.

Cerita dalam novelnya, diakui Muaz, memiliki pesan yang ingin disampaikannya kepada semua pembacanya.


 "Ustaz bukanlah menjadi sebuah profesi, tapi menjadi kewajiban seseorang dalam mengamalkan ilmunya. Misalnya wartawan bisa mengaji, ya, mengajar di lingkungannya. Sehingga ada pertukaran pengetahuan. Ustaz bukan sesuatu yang dibanderol dalam konteks industralisasi agama," ujar Muaz, di Terminal Coffee, Jalan Cemara, Kota Bandung, Minggu (4/3/2018).

Selain itu, Muaz juga mengatakan bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah rahmat dari Tuhan.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved