Kasus Marbut di Pameungpeuk
Ketua MUI Pameungpeuk : Tidak Mungkin Mang Uyu Bikin Rekayasa yang Berisiko Besar
Menurutnya, jika terbelit permasalahan ekonomi, Uyu Ruhyana bisa meminta secara baik-baik kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Hasan Basyari, masih tidak percaya, Uyu Ruhyana (56), membuat laporan palsu yang meresahkan masyakarat.
Uyu Ruhyana adalah marbut atau marbot yang juga sebagai muazin Masjid Agung Istiqomah, di Desa Pameungpeuk, yang diberitakan mengalami penganiayaan oleh lima orang tak dikenal.
Namun, belakangan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Polda Jabar menilai kabar itu adalah laporan palsu.
Saat gelar perkara di Mapolda Jabar, Uyu Ruhyana mengaku membuat laporan itu demi memperjuangkan pekerjaan anaknya.
Rekrut Jorge Pereyra Diaz, Persib Diyakini Bisa Bersaing di Papan Atas Liga 1 https://t.co/SoSPMllfCc via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 1, 2018
Dari menjadi marbut di Masjid Agung Pameungpeuk, Uyu Ruhyana mengaku mendapat uang sebesar Rp 125 ribu per bulan.
Hasan Basyari meyakini Uyu Ruhyana tidak mungkin melakukan perbuatan itu untuk mencari perhatian masyarakat luas, karena permasalahan ekonomi.
"Tidak mungkin Mang Uyu melakukan rekayasa yang berisiko besar tersebut," kata Hasan saat dihubungi, Kamis (1/3/2018).
Baca: Dua Barongsai Sambut Peserta Cap Go Meh di Wihara Dewi Welas Asih Cirebon, Besok Arak-arakan
Menurutnya, jika terbelit permasalahan ekonomi, Uyu Ruhyana bisa meminta secara baik-baik kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Pameungpeuk.
"Padahal datang saja untuk meminta upah yang lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya, kepada Hasan Basyari, Uyu Ruhyana mengaku dikeroyok oleh lima orang yang tidak dikenal sehingga mengakibatkan luka memar di kepala, tangan, dan kaki.
Hasan pun mengatakan, pada saat dilakukan penyerangan, satu di antara lima penyerang tersebut mengatakan kamu sudah berbohong terkait keberadaan kiyai (Hasan Basyari).
"Faktor ekonomi tidak mungkin menjadi alasan dan antara pengakuan mang Uyu kepada kami dengan polisi berbeda," ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/korban-pengeroyokan-uyu-ruhyana-56-seorang-marbut-masjid-agung-pameungpeuk_20180228_192426.jpg)